Billy Li masih saja bergelut dengan pikiran dan perasaannya sendiri, ia sendiri tidak tahu, mengapa semua terasa begitu membingungkan di benaknya. Bahkan, ia tidak sadar jika ada seseorang yang terus memanggil namanya.
"Kak Billy… Kak Billy..." panggil Sheryl Xia berulang kali kepada Billy Li, yang saat ini wajahnya berubah menjadi begitu pucat.
Tidak lama setelah itu, Billy Li telah kembali ke dalam pikirannya, "Ada apa?" tanyanya.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Sheryl Xia sambil menatap Billy Li dengan khawatir.
"Tidak apa-apa." jawab Billy Li dengan begitu aneh.
"Tapi, pegangan tanganmu di bahuku begitu sakit." kata Sheryl Xia sambil mengerutkan keningnya dengan main-main.
Dengan cepat, Billy Li langsung melepaskan tangannya, dan tampak canggung, "Sakit? Apakah perlu memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu?" tanyanya.
