Malam, semakin larut dan angin pun berdesir dengan lembut, terlihat Shia Tang sedang meletakkan buku di tangannya untuk yang ke-108 kalinya. Saat ini ia tidak bisa membacanya, karena ia belum mendengar suaranya pulang. Ya, selain tidak bisa mengubah kebiasaan bangun jam lima setiap pagi, tetapi ia juga tidak bisa tidur sampai mendengar suara Billy Li yang telah kembali pulang di malam hari.
Jelas-jelas Shia Tang tahu, bahwa Billy Li sedang sibuk dengan kegiatan sosial. Bahkan jika tidak, kadang-kadang ia harus sibuk sampai jam dua atau jam tiga. Terkadang ia sampai tidak akan pulang, tetapi Shia Tang benar-benar sudah terbiasa dengan semua ini.