Saat ini, bibir Ice begitu dekat dengan bibir Ethan Gu, jika bibir itu menciumnya maka dengan seketika bibir itu menjadi milik Ethan Gu. Kedua pupil mata Ethan Gu tiba-tiba terasa seperti terbakar, ia seperti sedang kerasukan. Lalu, bibirnya semakin mendekat kearah bibir merah merekah yang selama ini ditunggu-tunggu itu, mendekat sedikit demi sedikit.
Pada saat dua bibir itu akan berdekatan, Ethan Gu tiba-tiba berhenti karena kesadarannya sudah kembali, lalu dengan cepat menarik dirinya untuk menjauh. Hampir, hampir saja aku menganggap Ice sebagai Shia Tang. Meskipun wanita ini benar-benar Shia Tang, tapi dia bukan Shia Tang yang aku inginkan! Batinnya dengan cemas.
"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Lagi pula, melakukan sekali dua kali juga tidak apa-apa! Bukankah ini waktu yang tepat untuk menyalurkan keinginan hatimu kepada dia?" kata Ice, dengan malas ia kembali duduk di sofa itu, kemudian terlihat seksi ketika bermain-main dengan rambutnya.