Xia Wanan merasa pegangan Han Jingnian pada lengannya semakin kuat. "Tuan..."
Dia hanya memanggil namanya dan tidak melanjutkan apa yang ingin diucapkannya.
Karena jari-jari Han Jingnian mendadak mengusap lembut bagian lengan Xia Wanan yang memerah akibat terbentur.
Rasa sakit yang sudah mati rasa karena sentuhan lembutnya membuat Xia Wanan menahan nafas. Dia membeku tidak bisa bergerak, bahkan jantungnya pun seakan berhenti berdetak.
Han Jingnian mengusap lembut kulit Xia Wanan beberapa kali. Usapan jari-jarinya tiba-tiba lebih kuat, seolah-olah sesuatu telah membuatnya sangat tidak senang. Pada akhirnya usapan lembutnya menjadi gosokan yang menyakiti lengan Xia Wanan.
Seolah-olah ada sesuatu yang kotor menempel di kulit Xia Wanan dan Han Jingnian membantunya menggosok untuk membersihkannya.