Han Jingnian sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda belas kasihan. Dia justru beralih ke tangan lain si pria jangkung dan menggunakan kaki untuk menginjaknya dengan sangat keras hingga terdengar suara tulang patah.
Rasa sakit membuat pria jangkung itu tidak lagi arogan dan berlagak kuat seperti sebelumnya. Wajahnya sekarang dipenuhi dengan raut panik dan ketakutan. Dia sebenarnya tahu jelas kalau di belakangnya adalah dinding, tapi dia tetap mundur hingga menempel pada dinding. Ketika dia tidak bisa mundur lagi, dia mendongak untuk melihat Han Jingnian.
Namun hanya menatap Han Jingnian sekilas saja, wajahnya sudah sangat pucat karena ketakutan. Dia ingin memohon belas kasihan pada Han Jingnian, tapi rasa sakit di kedua tangannya membuatnya tidak dapat mengatakan sepatah kata pun. Dia merasa sedang digoreng dalam minyak yang sangat panas dan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.