Chereads / Dokter Besar Ling Ran / Chapter 72 - Dokter Rebus

Chapter 72 - Dokter Rebus

Lu Wenbin memasak sepanci kaki babi rebus, dan membawanya ke ruang istirahat dokter di ruang operasi pada siang hari.

Ruang operasi rumah sakit sangat bersih, namun persyaratan untuk perabotan di ruang operasi tidak ketat, dan tidak mungkin diperketat pula. Contohnya di Departemen Layanan Steril Pusat yang berlokasi tidak jauh dari RS Yun Hua. gudangnya yang menyimpan persediaan sekali pakai, ratusan kotak desinfektan, berkotak-kotak sarung tangan sekali pakai, masker, berbagai kantong plastik dan bahkan peralatan medis. Dan tentu saja kotak-kotak pengiriman yang dikirim oleh truk itu tidak mungkin disterilkan satu persatu sebelum masuk setiap pengiriman.

Selain ruang operasi, perabotan kantor, ruang ganti, dan ruang tunggu juga penting.

Kaki babi rebus buatan Lu Wenbin memberikan aroma yang memikat.

Tak lama, para dokter dari beberapa ruang operasi berkumpul di sekelilingnya.

"Aku belum makan sejak pagi ini."

"Aku belum makan sejak kemarin."

"Aku malah belum pernah makan."

Semua orang berbicara 'dengan sopan' sambil menggigit kaki babi rebus.

Ling Ran memilih kaki babi yang gemuk, lalu memakannya dengan menggunakan sarung tangan.

Lu Wenbin terkekeh dan berkata: "Dokter Ling yang membeli kaki babinya, aku yang merebusnya. Ini adalah sup sehat, dan tentu saja dijamin enak."

"Kamu bisa membuat sup sendiri? Apakah kamu tahu bagaimana menyimpannya?" Dokter Zhou yang sebenarnya mengatakan akan melakukan pemeriksaan namun berada di ruang istirahat untuk bermalas-malasan, melihat Lu Wenbin dengan kagum.

"Sebenarnya tidak sulit."Lu Wenbin jarang memiliki kesempatan untuk pamer. Dia tersenyum dengan gembira dan berkata: "Setelah kamu selesai merebusnya, bersihkan dagingnya, lalu tiris kuahnya dengan kain jaring agar tidak ada daging tersisa. Sisa supnya disimpan di dalam kulkas. Setelah beberapa hari, keluarkan untuk direbus kembali, dan kemudian masukkan daging, ikan, dan bumbu-bumbu. Ini juga akan sangat enak untuk merebus ayam, baikut, dan jamur…."

"Berikutnya, rebuslah jamur, jamur itu menyehatkan pula." Dokter Zhou berkata sambil menepuk pahanya. "Nanti sore, temui aku untuk mengambil uang. Kamu tidak boleh terus-terusan membiarkan Ling Ran yang membayar."

"Rebus ayam untukku."

"Paha ayam ya, paha ayam itu memang enak."

"Rebus beberapa kaki ayam dan sayap ayam. Oh ya, bisakah kamu membeli ampela ayam juga?"

"Oh ya, kamu mengingatkanku akan sesuatu, tolong pesankan aku sayap bebek."

Lu Wenbin langsung ternganga dengan banyaknya permintaan yang dilontarkan.

"Aish, kamu harus ingat, jangan sampai tertukar." Zheng Pei yang berada di sebelah Lu Wenbin mengingatkannya.

"Aku akan mengingatnya." Lu Wenbin menghela nafas dan berkata: "Dokter Zhou ingin jamur, Dokter Huang ingin ayam, Dokter Liu ingin paha ayam, dokter Hu ingin ceker ayam dan rempela ayam, dokter Qian ingin sayap bebek…."

Dokter Zhou tertawa kecil dan berkata: "Kita buat grup chat saja, lalu dinamakan Grup Rebus. Kamu yang membelikan bahannya, dan fotolah setelah kamu membelinya. Dan siapapun yang memesan harus membayarnya."

Masalahnya langsung terselesaikan hanya dengan tiga kalimat. Lu Wenbin pun merasa senang dan langsung mengeluarkan ponselnya.

Dia baru saja menyelesaikan housemanship dan kembali ke departemen. Dia perlu beradaptasi dengan suasana di departemen. Walaupun mendapat julukan sebagai dokter rebus tidaklah indah, namun dia masih bisa menerimanya.

"Dokter Ling, kamu ingin aku merebus apa untukmu?" Lu Wenbin membentuk grup Wechat dan secara khusus bertanya kepada Ling Ran. Bisa dikatakan Ling Ran merupakan atasannya sekarang.

Ling Ran tetap setia pada pilihannya: "Kaki babi."

"Oh… baik." Lu Wenbin lalu berkata lagi: "Apakah kamu tidak ingin memilih yang lain, lagipula, aku akan terus memasak, apakah kamu tidak bosan makan kaki babi sepanjang waktu?"

"Tidak." tatapan Ling Ran terlihat tulus.

Setelah selesai makan kaki babi, Ling Ran mencuci tangan dan kembali ke ruang operasi, dan mulai mengamati tangan pasien yang berbaring di atas meja operasi.

"Sudah siap?" Tanya Ling Ran sambil mengangkat tangannya.

Dokter anestesi, Su Jiafu, lalu berkata: "Kondisinya telah stabil."

"Kainnya sudah bisa diletakkan." Jawab Wang Jia, dia lalu berkata lagi: "Dokter Ling, pasien ini memiliki tiga jari yang terluka, pasti akan lama untuk menjahitnya, ya?"

"Aku baru tahu setelah melakukan sayatan, kenapa?" Tanya Ling Ran.

"Aku dengar, masih ada pasien yang dikirim kemari."

"Benar, hari ini akan ada 4 sesi operasi yang dijadwalkan." Ling Ran membasahi bibirnya. Dia merasa segar seperti merasakan embun di pagi hari.

Wang Jia melihat gerakan Ling Ran dan wajahnya merona. Dia berhenti sejenak baru berkata: "Dokter Ling, aku telah mengikuti operasi selama beberapa hari ini, kemarin pun aku telah mengikuti tiga operasi, dan dua operasi pagi ini. Aku rasa, aku tidak sanggup mengikuti operasi selanjutnya. Bisakah aku digantikan orang lain?".

"Eh? Oh, tentu saja boleh." Ling Ran memahami kondisi Wang Jia, tekanan kerja suster tidak sebesar dokter kepala operasi, namun pekerjaannya tidaklah sedikit, terutama ketika berurusan dengan peralatan, mereka harus berkonsentrasi penuh pada proses operasi, dan ini merupakan sebuah tantangan yang luar biasa bagi mereka.

"Suster yang baru masih tidak begitu memahami M-Tang, kamu harus melakukannya dengan lebih pelan, tidak bisa seperti saat bersamaku kamu melakukan operasi begitu cepat." Wang Jia mengingatkan Ling Ran.

Ling Ran tidak memikirkan sejauh itu, dan dia pun menganggukkan kepala dan berkata: "Aku paham, aku akan pelan-pelan saat memulainya."

Wang Jia menganggukkan kepalanya, dalam hati dia berkata 'Tunggu aku kembali setelah aku tidur untuk menyingkirkan mata panda ini, bermasker, dan kembali merias wajahku.'

Ketika Wang Jia memikirkan hal itu, dia berkata dengan lembut: "Apakah kamu tidak lelah? Jangan sampai kamu ketiduran saat operasi ya."

"Bagaimana mungkin aku tertidur saat melakukan operasi." Ling Ran tersenyum. Baginya, melakukan operasi di ruangan yang teratur semakin membuatnya bersemangat.

Namun, Ling Ran mempertimbangkan kekuatannya dan berkata: "Setelah operasi satu ini, aku akan mencoba melakukannya sambil duduk."

Setelah mengatakan itu, dia mengambil kursi kosong, duduk, dan mulai menyesuaikan ketinggian sesuai dengan meja operasi dan peralatan lainnya.

Su Jiafu yang awalnya berdiri di dekat kursi yang diambil Ling Ran, dia sedang memeriksa obat anestesi, dan dalam hati berkata, 'Untung hari ini ada satu kursi lagi, dan si tua Huo Congjun itu juga tidak datang.'

Dia lalu menggelengkan kepala dan mengisi data terakhir di formulirnya, baru kemudian berpikir untuk pergi mengambil kursi di ujung ruangan.

Pada saat itu, dia mendengar suara Ling Ran berkata: "Dokter Lu, kamu tidak lelah kah? Carilah kursi untuk duduk."

Su Jiafu hanya bisa terdiam melihat Lu Wenbin menjulurkan tangan mengambil kursi di ujung ruangan dan menyeretnya perlahan-lahan ke dekat meja operasi.

Su Jiafu merasa ingin tertawa pada dirinya sendiri 'Dokter bedah ini gila ya, masih saja mencari kursi di ruang operasi. Apa kamu sadar kursi di ruang operasi itu sangat jarang, bagaikan jamur yang tumbuh di bawah meja operasi??'