Chereads / Dokter Besar Ling Ran / Chapter 67 - Payah

Chapter 67 - Payah

Pasien dengan testis yang robek itu telah dipulangkan dari rumah sakit setelah hanya sehari di ruang observasi.

Walaupun dia telah keluar dari rumah sakit, tampangnya tetap terlihat linglung. Bagi para dokter, terlepas dari posisi cedera yang menarik, memang tidak ada yang menarik dari lukanya.

"Dia benar-benar pulih dengan cepat ya." Zheng Pei menandatangani formulir pasien untuk keluar dari rumah sakit dengan statusnya sebagai kepala dokter operasi. Dia mengelus dagunya dan kemudian berkata kepada Ling Ran: "Jahitanmu sangat bagus, apakah kamu pernah menjahit seperti itu sebelumnya?"

Ini merupakan pertanyaan yang selalu dipertanyakan oleh setiap orang yang penasaran, dan Ling Ran pun hanya terus menjawab dengan simpel yaitu 'di klinik keluarga.'

Zheng Pei yang sebelumnya telah mendengar nama 'Klinik Xia Gou' lalu berkata: "Oh, jadi kamu mempelajarinya di rumah ya. Namun, apakah di klinik Xia Gou mu menerima banyak pasien laserasi testis?"

"Aku sering menggunakan teknik jahit matras vertikal untuk menjahit perut orang tua." jawab Ling Ran.

"Klinikmu melakukan operasi juga?" kesan pertama dokter setelah mendengar tentang jahitan perut adalah jahitan yang dilakukan setelah operasi laparotomi [1].

Ling Ran akhirnya muak dengan menutupi kebohongannya terus dan berkata: "Aku berusaha keras mencapainya setiap hari." 

Zheng Pei sebenarnya hanya basa-basi saja. Ketika dia menyadari perubahan sikap Ling Ran, dia pun tersenyum dan tidak banyak berkata lagi. Dia pun berkata perawat di sebelahnya: "Apakah kamu tahu pasien laserasi testis barusan bertanya apa padaku?"

Suster yang sedang menyortir catatan medis itu lalu mengedipkan bulu matanya yang lentik, dan bertanya: "Tanya apa?" 

Zheng Pei suka membuat lelucon kotor dan menceritakannya kepada perawat yang baru saja bekerja. Dia lalu terkekeh dan berkata: "Dia bertanya apakah penisnya masih bisa bekerja. Lalu aku bilang bahwa sekarang, kemungkinannya untuk kembali seperti normal sangatlah besar, yang penting jangan diapa-apakan dahulu sementara ini, dan berusaha tetap tenang. Kemudian, pasien tergesa-gesa meminta temannya untuk memesankan kamar hotel untuknya, dia mengatakan bahwa pacarnya di rumah terlalu cantik dan umurnya pun muda, dia bisa-bisa terangsang lalu...….."

Setelah berkata hingga sampai itu, suaranya tiba-tiba mengecil: "Dia sudah berumur 30 tahun, seharian bermain skateboard atau bermain di sebuah band, dan ternyata pacarnya muda dan cantik, dan dia bisa memesan hotel begitu saja, apa yang salah dengan dunia saat ini." 

Suster itu kemudian kabur meninggalkannya.

Ling Ran pergi menemui beberapa pasien yang menerima penanganan debridemen.

Dokter tetap dapat memahami kondisi pasien melalui dokter residen dan perawat setempat, namun Ling Ran tidak memiliki otoritas ini. Dia tidak keberatan melakukan pemeriksaan 2-3 putaran sehari. Hidupnya masih lebih nyaman daripada dokter residen yang harus merawat pasien di tempat tidur.

Bagi para dokter, menjadi dokter residen sama halnya seperti mengalami sinovitis[2] di lutut. Ketika kamu diam, kamu tidak akan merasa terbebani, namun begitu kamu bergerak, lututmu akan selalu merasa sakit. Mustahil bagi dokter residen untuk berlibur juga, karena jika ada pasien yang keluar dari rumah sakit pada hari ini, hari berikutnya akan ada pasien yang akan masuk ke rumah sakit. Jika kamu meninggalkan tempat, maka mereka akan kekurangan orang. Mustahil untuk bersantai di rumah di akhir pekan juga. Bahkan jika tidak ada gejala mendadak penyakit tertentu pada pasien mereka, mereka juga perlu merawat pasien yang telah diberi anestesi pada hari pertama mereka dirawat. Pasien yang hendak diperbolehkan rawat jalan pun harus melihat berdasarkan kondisi dan keberuntungan juga. Mereka tidak bisa tidur siang, mereka juga harus melakukan pemeriksaan kamar di pagi hari. Jika tidak, mereka akan dimarahi ketika atasan mereka datang.

Lu Wenbin merupakan salah satu dokter residen yang tidak beruntung, dia harus mengerjakan sesuatu yang tidak bisa dia kerjakan dan diminta mempelajari sesuatu yang tidak bisa dia pelajari. Ketika sudah merasa dirinya ada kemajuan sedikit, ternyata dia menyadari bahwa ada semakin banyak hal yang dia tidak mengerti...….

Kedua pasien yang ditangani dengan teknik M-Tang ini benar-benar membuat Lu Wenbin tidak paham.

Dia telah membaca banyak data dan tahu bahwa ada pasien yang dapat memasuki pemulihan fase II setelah 3-5 hari, tetapi kebanyakan dari mereka hanya mencapai fase itu setelah 3-4 minggu.

Kedua pasien pulih dengan sangat baik. Meskipun itu merupakan kabar baik, namun Lu Wenbin merasa agak bersalah.

"Bengkaknya telah berkurang, tapi masih ada banyak bekas luka, mari kita lihat pergerakan tanganmu….." Suara Ling Ran menyadarkan Lu Wenbin dari lamunannya.

Lu Wenbin segera berjalan ke arah Ling Ran dan menyambutnya. Dia pun memperhatikan Ling Ran yang melakukan pemeriksaan pada pasien.

Sejujurnya, metode pemeriksaan Ling Ran bukanlah hal yang istimewa. Bahkan dari perspektif orang awam, mereka bisa melihat perbedaan antara dia dan Wang Haiyang ketika melakukan uji gerakan pada pasien.

Namun, pemeriksaan hanyalah sebuah pemeriksaan, dan yang terpenting adalah fokus pada gerakan pasien dan kondisinya. Dokter magang sebenarnya sering ditugaskan untuk melakukan pekerjaan ini karena pekerjaan ini tidak sepenting operasi.

Lu Wenbin tidak bisa tidak mengingat kembali hari di mana Ling Ran melakukan operasi.

Aduh, payah sekali!

Lu Wenbin sampai sekarang tidak bisa paham, Ling Ran yang memiliki kemampuan menjahit yang sebagus itu, mengapa benar-benar payah saat melakukan penyayatan, bahkan lebih buruk dokter residen.

Atau mungkin ini adalah kelemahan si jenius itu?

"Kalau tidak ada apa-apa lagi aku akan pulang." Ling Ran telah menyelesaikan pemeriksaan kamarnya dan tidak memiliki tugas apapun lagi.

Lu Wenbin tertegun: "Eh, sudah mau kembali? Kamu tidak ingin latihan lagi?"

Dalam pikiran Lu Wenbin, masih terbayang teknik payah Ling Ran saat melakukan penyayatan.

"Aku harus menyiapkan energiku untuk operasi besok." Hal yang dimaksud Ling Ran adalah operasi M-Tang yang dijadwalkan besok. Walaupun dia memiliki teknik M-Tang level master, dia tidak mau bersantai karena itu.

Saat masih sekolah, dia pasti akan mengulang semua bagian dua hari sebelum ujian. Bahkan sampai alat tulisnya seperti pensil, pulpen, penggaris makalah, dan dokumen lainnya, semua dicek kembali olehnya. Dia melakukan ini di setiap tes besar ataupun saat kuis.

Ling Ran tidak pernah tidak serius saat ujian.

Baginya, operasi adalah sebuah ujian.

Lu Wenbin melihat Ling Ran pulang, dan dia menggeleng-gelengkan kepalanya diam-diam. Dalam hati, dia berkata 'Kamu terlalu percaya diri ya, dengan waktu yang kamu miliki sekarang, seharusnya kamu berlatih melakukan penyayatan beberapa kali lagi sehingga besok tidak memalukan seperti sebelumnya. Untung pasien barusan adalah seorang paman yang tidak memperdulikan bekas luka. Bagaimana jika pasien berikutnya adalah orang yang tidak menginginkan bekas luka?'

Lu Wenbin berbalik dan berpikir lagi 'Apakah Ling Ran sudah menyerah untuk belajar Teknik Insisi[3]? Kalau begitu, biar aku saja yang melakukannya.'

  1. Laparotomi adalah prosedur yang membuat irisan vertikal besar pada dinding perut ke dalam rongga perut.
  2. Synovitis adalah peradangan pada sendi panggul yang menyebabkan rasa sakit, lemas dan kadang-kadang panggul tidak dapat digunakan untuk menahan berat badan.
  3. Insisi adalah membuka kulit/organ tanpa mengambil organ atau kulit tersebut.