" ahh, aah, tuan lebih keras lagi ...ah" erangan Emilia terdengar saat aku menyodok lubangnya.
Suara cabul terdengar dari setiap dorongan yang aku lakukan.
" Ah ah, aah, ini sangat nikmat, Emilia sebentar lagi aku akan keluar!"
" Ah, aku , aku juga tuan muda Alan, keluar, keluar milik tuan di dalam milikku" Emilia berkata dengan terbata-bata.
Memegangi pinggangnya aku bergerak dengan cepat.
Pa pa pa!
Benturan saat kami melakukannya terdengar di kamar yang luas.
" Ah ah ah, ke keluar!" X2
Aku dan Emilia mengerang dan keluar secara bersamaan.
Kemudian aku menancapkan tongkat sihirku di dalam lubangnya dan menahannya.
Menunggu cairan cinta milikku masuk kedalam bagian miliknya yang paling dalam.
Setelah kurasa aku berhenti mengeluarkan cairan itu, aku menarik tingkat sihir itu.
Cairan itu ikut mengalir keluar dari lubang indah milik Emilia.
" Tolong bersihkan!" Aku menyuruh Emilia untuk membersihkan tingkat sihir milikku yang baru saja aku tarik keluar dali lubang kenikmatan milik Emilia dan masih dilumuri oleh cairan cinta kami berdua.
" Baik tuan" kata Emilia dengan patuh sembari menyibakkan rambutnya yang panjang dan berwarna biru.
Slurp, slurp.
Kemudian Emilia langsung mulai menghisap dan menjilati tongkat sihirku yang tadi dipenuhi dengan cairan cinta.
Sekarang kembali bersih, tapi terkena air liur milik Emilia.
Melihat wajahnya yang menghisap tongkat sihirku.
Tongkat sihirku yang tadinya memiliki tanda melemah kini kembali menguat dan kemudian bertambah keras.
Aku menarik tongkat sihirku dari mulutnya.
Dan kemudian aku mengangkat Emilia kembali ke posisi dimana aku bisa memasukkan kembali tongkat sihirku kedalam lubang miliknya.
Aku menyuruhnya mengambil posisi merangkak, kemudian aku memasukkan tongkat sihirku kedalam lubangnya yang cairan cintanya masih menetes darinya.
Aku menggesek-gesekkan tongkat sihir dengan bagian luar dari lubang miliknya.
" Tuan, ah tuan, cepat aku sudah tidak sabar" pinta Emilia dengan tidak sabar saat aku memainkan tongkat sihir milikku pada pintu gua kenikmatan miliknya.
" Baiklah, itu yang kamu minta" tanpa pikir panjang aku memasukkan tongkat sihirku kedalam lubang miliknya tanpa aba-aba.
" Ahh....!" Emilia mengerang dengan keras saat tongkat sihirku mencapai bagian terdalam dari gua kenikmatan miliknya.
Aku menarik kembali dengan pelan kemudian aku mendorong kembali dengan kuat.
" Ah, ah, tuan , tuan ,lagi , lagi, aku ingin lagi"
Emilia berkata dengan sedikit berantakan.
Papapapa! Pa!
Aku menyodok gua miliknya dengan cepat dan kemudian lambat dan kuat.
Erangan Emilia semakin kuat, aku juga kembali terangsang dan bersemangat setelah mendengar erangan yang dikeluarkan oleh Emilia.
Dan setelah setengah jam kemudian aku mengeluarkan cairan cintaku padanya.
Aku sangat lelah, aku berbaring disamping Emilia.
Aku memeluknya.
" Itu nikmat sekali Emilia, terimakasih Emilia" kemudian aku mencium dirinya.
Aku melepaskan itu kemudian dan terkapar, aku terlalu lelah untuk bergerak.
" Aku juga tuan Alan, milik tuan Alan sangat nikmat, aku baru pertama mengalami hal ini" kata Emilia di sampingku.
[ Ding! Selamat telah melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya, afinitas semua elemen telah bangkit]
[ Ding! Anda telah melakukan hubungan seksual, level anda meningkat satu]
[ Ding! Level anda sekarang adalah level 1]
[ Ding! Selamat level anda telah meningkat, anda membuka keterampilan sihir dasar terkait dengan afinitas elemen anda]
[ Ding! Anda mendapatkan keterampilan fireball]
[ Ding! Anda telah mendapatkan keterampilan waterball]
...
[ Ding! Anda telah mendapatkan keterampilan ruang penyimpanan level1]
Banyak informasi datang setelah aku menyelesaikan apa yang aku lakukan bersama dengan Emilia.