Chereads / Cerpen / Chapter 2 - Di Batas Kematian

Chapter 2 - Di Batas Kematian

Kudapati diriku berdiri di tempat gelap. Tiada suara, sepi, hening, dan terasa damai. Aku mulai berjalan tanpa arah. Namaku Yuki. Aku berumur 21 thn.

Lanjut cerita...

Kulihat di sudut sana ada secercah cahaya yang terlihat tampak kecil. Aku berlari menghampiri cahaya tersebut. Kuberlari,, berlari,, dan berlari.. Tapi, apa daya cahaya tersebut selalu menjauhiku.. Kini aku tergeletak duduk dan menangisi semua ini.. Dalam hatiku berkata, "Apa yang terjadi padaku sekarang, dimana Aku berada?".

Kemudian aku melihat seseorang nenek tua menghampiriku, datang dan mengangkatku.. "Sabar yah sayang! Sabar!" kata orang tersebut. "Siapa kamu..? Dimana aku sekarang ini..??" teriakku kepadanya.. "Kamu sekarang ada di tempat dunia antara kematian!." katanya.. "Hah, apa?? Jadi sekarang ini aku telah meninggal..? Kenapa...!!! Kenapa...!!!", aku pun mengguncang-guncang tubuhnya.. "Tidak sayang, kamu belum meninggal, kamu hanya berada di batas kematian. Saat ini tubuhmu ada dirumah sakit dalam keadaan Koma... Apa kamu tidak mengingat kejadian semalam...??" kata nenek tua itu kepadaku.. "Kejadian yang semalam...!!!" kataku..

Aku mulai memikirkan hal-hal yang semalam yang terjadi.. "Astaga, semalam aku...???".

Semalam, sekitar jam 8.00, aku berjalan menelusuri jalan setapak ke arah rumahku. Sesampai di rumah, aku berjalan kearah dapur untuk meneguk segelas air sekalian menghilangkan rasa hausku. Saat itu ibu dan ayahku sedang keluar kota, katanya besok mereka akan kembali, biasa orang sibuk..! Setelah dari dapur, aku pun melangkah menaiki tangga rumahku untuk menuju ke kamarku..

Dua langkah menaiki tangga, langkahku terasa berat, bahkan sangat berat. Dalam hati aku berkata, "Apa yang terjadi..?? Kenapa kakiku begini..??".. Saat itu mataku tertuju kearah kaki kiriku yang terasa berat, terlihat sesuatu bayangan tangan gelap menyentuh kakiku. Aku berteriak histeris sambil menutup mata dan membaca ayat-ayat suci alQur'an yang aku ketahui.. Hingga akhirnya, bayangan tersebut hilang dan kakiku pun tidak terasa berat lagi.. Selama ini, kejadian seperti ini baru pertama kali aku alami.

Sebelum sampai di kamar, aku samar-samar melihat seseorang berdiri di depan pintu kamarku.. Seorang anak laki-laki yang tampan, tertawa manis kearahku.. Aku tidak percaya hal ini, kugosok mataku beberapa kali dan melihat secara pasti kearah anak tersebut, dan ternyata benar, itu adalah khayalanku saja.. "Mungkin hanya halusinasiku saja..!!". Kumelangkah memasuki kamarku disertai menghidupkan lampu kamarku.. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan memejamkan mataku..

Sesaat itu, kurasakan tubuhku tertiup angin. Kubuka mataku, dan sentak aku terkaget melihat bahwa diriku berdiri diatas atap rumahku. Kuingin menggerakkan tubuhku tapi tidak bisa, kurasakan tubuhku seperti didorong oleh seseorang. Perlahan sedikit demi sedikit kakiku bergerak dengan sendirinya. Hingga mencapai bagian tepi atap.. Aku hanya dapat berteriak-teriak meminta tolong.. Namun tiada satu orang pun yang menolongku...

Terdengar suara sayup-sayup memanggil di belakangku "Rasya...!! Rasya...!!! Jangan nak, Jangan sakiti kakakmu nak." kata orang itu sambil terisak-isak dan menangis.. Dalam hati aku berkata "Hah... Suara itu??".. "Mama, tolong aku maa..." teriakku penuh histeris.. Terdengar bisikan di telingaku, "Dia tidak akan bisa menolongmu... Kita akan selalu bersama, Kakak...??"... "Jangan Rasya, dia itu kakakmu, apa kamu tidak menyayangi kakakmu..??" kata Ibuku yang mengeluarkan air mata...

"Apa ibu menyayangiku..?? Ibu hanya menyayangi kakak.. Tidak dengan diriku.. Dulu, saat aku dan kakak kecil, saat kami hampir jatuh dari tempat ini,, apa ibu menolongku...?? Ibu hanya menolong kakak, dan membiarkan aku terjatuh dari tempat ini...", kata adikku... "Tidak nak, tidak...!!! Ibu menyayangi kalian berdua,, saat itu, ibu memegang tangan kalian berdua, tapi ibu tidak kuat memegang tangan kalian berdua sekaligus,, dan kejadian itupun terjadi nak... Maafkan ibu...??, kata ibuku...

"Asal ibu tahu, aku sendirian disana bu, aku tidak punya siapapun disana bu..?? Sekarang, aku akan membawa kakak bu...?? Maafkan aku bu..? Aku harus mengambil anak kesayangan ibu...!! Kata adik kecilku itu..

Kemudian tubuhku merasakan seperti di dorong... Kurasakan tubuhku melayang dan terhempas jatuh dari atap rumahku.. Kemudian akupun tidak sadarkan diri...!!!

Kutangisi semua kejadian semalam... "Nak sekarang kamu harus kembali ke tubuhmu..??" kata nenek tersebut.. "Baimana caranya nek...!" kataku. "Lihat cahaya terang disana, disana ada sebuah pintu dan masukilah.." kata nenek kepadaku sambil mengusap air mataku dan menunjuk ke arah cahaya tersebut.. "Pergilah...???"..

Akupun berlari menjauh dari nenek tersebut dan mendekati pintu yang bercahaya tersebut, lalu kumasuki...

Perlahan lahan kubuka mataku, samar-samar terlihat wajah wanita cantik yang tersenyum kepadaku sambil meneteskan air mata bahagia.. Ya, dialah ibuku yang menyayangiku dan adikku selama ini... Kasih sayangnya melebihi apapun... Akupun menyayangimu ibu..??? Terima kasih atas perjuanganmu menjagaku, mendidikku dan melindungiku selama ini...

***