Chereads / THE PUZZLE GIRL / Chapter 8 - EMPTY CITY

Chapter 8 - EMPTY CITY

========================

EMPTY CITY

========================

Melihat keanehan dikota itu Eve tetap berjalan dalam kecemasannya,

Terlihat rumah-rumah, toko-toko yang juga kosong tak berpenghuni, 

terlihat masih ada beberapa produk yang dijual, box mesin minuman yang masih lengkap dengan isinya, namun tak satu orang pun di toko itu.

Pemangangan mencekam terlihat disetiap jalan yang ia lalui.. 

Mobil-mobil yang tak terpakai.. 

semak belukar yang tinggi.. kota ini tak berpenghuni.. tapi bagaimana bisa??? 

semuanya terlihat terbengkalai.. dan dibiarkan begitu saja. 

Ia berjalan lagi beberapa meter kedepan dan melihat ada pompa bensin diseberang jalan, 

Eve berjalan kesana, berharap mendapatkan sesuatu yang berguna. 

Benar-benar tidak ada orang, Eve memeriksa sekitar, dan mencoba mengisi bensin motornya. 

"Hmmmpppp.. tinggal sedikit yang tersisa diselang, tapi kurasa Cukup" ujar Eve.

Dia berpaling dan melihat sebuah bengkel.

Eve memarirkan motornya disitu.

dan mencoba memanggil-manggil kearah dalam bengkel tersebut:

"Hello, Permisiiii..! apa ada orang disini??"

"Hello…?" Eve memanggil dengan suara yang keras, berharap ada yang menjawabnya.

Eve perlahan berjalan masuk kedalam rumah bengkel tersebut sambil tetap memanggil. 

"Heloooo,, ban motorku kempes, aku ingin memperbaikinya.., Hello apa ada orang?"

ia terus menelusuri ruangan dalam bengkel itu, tidak terkunci, namun beberapa barang terlihat berserakan, laci-laci Meja dan lemari yang terbuka, tidak ada barang berharga didalamnya, hanya tumpukan dokumen-dokumen, nota-nota dan catatan-catatan toko.

Ia berjalan menelusuri ruangan dan terlihat ada sebuah generator disana, Eve mencoba menyalakannya, dan….

Brrrmmm… brmmmm… brrrmmmm trtrtrtrtrtrrtrtrtrtrtrtrtrttr..ttrrssssss.. seeeetttt settttt ssssss.. (Bunyi Generator yang berhasil hidup tapi langsung padam lagi).

Eve membuka tangki minyak dan melihat kedalam, ternyata isi tinggal sedikit. Ia lalu mengambil selang, menyedotnya dari tangki motornya, mengisi dalam dirgen kecil kemudian mengisinya dalam Generator tersebut.

Sekali lagi Eve mencoba menyalakannya, dan brrrrmmmmmm trtrtrrtrrtrtrtrtrtrtrtrtrtrtrtrtrt (suara mesin Generator hidup)

"Yesss,, Minyaknya tak banyak tapi ini cukup, untuk pekerjaan Kecil seperti mengganti ban" ujarnya

Dengan Peralatan bengkel yang masih disana, Eve mencoba mengganti ban motornya sendiri.

"Hmmmmm… DONE!! Haha! Mungkin aku harus kerja di bengkel setelah ini" Kata Eve bangga.

"Seandainya Dean disini…." Kata Eve teringat tentang Dean. 

"Bertahanlah Dean, aku akan mencarimu"

Segera Eve mengendarai Motornya menuju ke rumah bibi Jean, beberapa kilometer dari Bengkel itu.

Sepanjang jalan Eve tidak melihat seorang pun.

Malam yang mencekam semakin lama semakin menyelimutinya.

Perasaan takut, bingung, dan penasaran berkecamuk dalam dadanya, membuat jantungnya terus berdetak kencang, dan bulu kuduknya serasa tak pernah turun dan terus merinding.

"AHHHHHh…. Ini dia!" (Eve tiba dirumah bibi Jean), tampak gelap dan tidak menunjukan adanya tanda-tanda kehidupan disana.

Eve kemudian mengarahkan lampu motornya kearah rumah agar ada sedikit penerangan disana.

Ia mendekati rumah bibi Jean dengan perlahan. Mendorong pintu depannya dengan perlahan.

"tidak terkunci?" kata Eve dalam hatinya.

"Bibi Jean????"

"Dean??"

"Pamaaann??"

"Apa kalian dirumah??"

"Dean??? Apa kau disini?"

Eve memanggil dengan penuh ke khawatiran.

Ia masuk dengan perlahan dan mencari sesuatu yang bisa digunakan.

"Ahhh,, Clek clek!" (Eve menemukan sebuah Senter)

Eve masuk kedalam rumah bibi Jean, terlihat beberapa barang masih disana, namun keadaannya berserakan. 

"hmmmpppp, dilihat dari situasi ini, pintu yang tidak terkunci, laci-laci dan lemari yang terbuka, tidak ada barang berharga… sepertinya mereka pergi dari sini dengan terburu-buru" (Ucap eve Menganalisa keadaan sekitar)

"Aku harus mencari petunjuk" 

Kkkkkrrrrrrrrgggggggrrrr (bunyi perut eve)

"Ahhhh, aku belum makan dari tadi pagi"

Eve berjalan kedalam dapur untuk memcari sesuatu yang bisa di makan, ia menggunakan penerangan dari cahaya senter..

"hmmm, gotchaaa" (Eve menemukan sebuah Lilin glas, korek api dan makanan kaleng)

Segera ia menyalakan lilin kecil dalam gelas tersebut, menaruhnya di meja,

Cahaya lilin kecil tersebut menerangi ruangan yang gelap, ia keluar mematikan mesin motornya dan masuk lagi kedalam rumah, membuka makanan kalengnya dan makan sambil meneteskan air mata.

Ia tak dapat lagi menahannya, perasaan takut menyelimutinya semakin dalam. Eve memaksa menelan lahap makanannya dengan airmata yang menetes di pipinya, lalu kedagu dan jatuh kesendok makanannya.

Sambil bergumam ia mengunyah makanannya.. "ooohh,, Deannn… apa yang harus kulakukan?" sambil terisak dalam tangisnya..

Menyeka airmatanya, dan melanjutkan memakan makanannya.

Malam semakin larut, Eve terus berpikir keras dan menganalisa apa yang dia lihat sepanjang jalan.

Eve mangambil sebuah kursi, mendorongnya untuk menutupi pintu depan rumah. 

Eve menutup semua jendela dan pintu yang ada, mengganjalnya menggunakan meja dan kursi, memastikan tidak ada orang yang bisa masuk kedalam rumah tersebut dengan mudah, ia kemudian menaruh gelas di antara ganjalan pintu dan juga di setiap jendela, meletakannya miring dan mengaturnya sehingga memungkinkan gelas terjatuh kelantai apabila ada upaya membuka jendela dan pintu (hal ini dilakukannya sebagai alarm bila ada tanda-tanda orang yang masuk) 

"Setidaknya bila aku tertidur, bunyi gelas yang jatuh akan membangunkanku dan aku bisa siap siaga" ujar Eve dalam hati. 

Kemudian ia mencari pisau dapur sebagai senjatanya untuk berjaga-jaga, mengambil lilin yang dinyalakannya tadi, menaruhnya dimeja depan sofa, Eve duduk dan meyandarkan badannya yang benar-benar sudah sangat letih dan lelah, sejak tadi.. 

Dingin malam itu menjadi semakin mencekam, sampai terasa membeku hingga ketulang-tulangnya, bercampur kecemasan yang sangat dalam sampai terasa ngilu dan sakit….

Eve menghela nafasnya dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya kembali. mengambil selimut dari salah satu kamar, lalu kembali kesofa dan menyelimuti dirinya, tak sadar Eve kemudian mulai tertidur sambil tetap menggenggam pisau dapur, untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

________TO BE CONTINUED_______