Chereads / Mage Of Muggle / Chapter 3 - Chapter 2 : Insiden Es Krim

Chapter 3 - Chapter 2 : Insiden Es Krim

Di pagi yang cerah ini, semua siswa akademi Artemisia sedang berada dikantin untuk sarapan. Nampak seorang gadis yang sedang berdebat dengan seorang bibi didepan stand makanan.

"bibi, kenapa es krimnya selalu habis sih?" protes Maria

"Kalau ingin es krim datanglah lebih awal" jawab bibi itu dengan cueknya

"Aku sudah datang lebih awal dari biasanya tapi apa, es krimnya tetap habis!. Bibk bisa kau sisakan satu untukku besok" rayu Maria.

"Tak bisa, menyingkirlah kau menghalangi antrian" usir bibi

"Iya Iya, dasar bibi gendut" oceh Maria dengan volume suara yang kecil agar umpatannya tidak didengar oleh sang bibi penjaga kantin.

Dengan wajah kesalnya, Maria pergi dari hadapan bibi tadi sambil membawa piring berisi sarapannya. Dia berjalan lurus kesalah satu meja yang telah diisi oleh kedua sahabatnya.

Brakk

Bantingan piring mengagetkan Andi dan Yura yang sedang menikmati sarapannya.

"Ada apa lagi sekarang?, setiap hari kau selalu begini. Untung sahabatmu ini tidak mempunyai riwayat penyakit jantung" omel Andi.

"Andi jangan tanya dia kenapa. Bukankah setiap hari dia selalu bertengkar dengan bibi kantin tentang semangkok es krim yang selalu habis, dan membuat kantin semakin ramai" ucap Yura.

"Apa kalian tak tahu es krim it...."

"Sudahlah, makan makananmu saja. Kami tak mau mendengar ocehanmu tentang eskrim itu". Potong Yura cepat.

Sejujurnya Yura bosan mendengar cerita Maria tentang es krim yang selalu diulang-ulang. 'Apa kalian tak tahu es krim ketika dimakan akan menyajikan sensasi manis sekaligus dingin dan blablabla'. Membosankan.

Maria mendengus mendengar itu, dia memakan makanannya dengan perasaan dongkol. 'Kenapa hari ini orang-orang menjadi menyebalkan' batin Maria berteriak kesal.

"Hei kim Maria. Apa kau ingin es krim?. Ini es krimku untukmu saja" ucap seseorang yang kini telah berdiri disebelahnya.

Dengan spontan Maria menoleh kesumber suara dengan mata berbinar, tetapi detik berikutnya binaran itu berubah dengan delikan malas setelah tahu siapa yang menawarinya. Dia adalah kim taehyung dan kedua temannya.

"Tidak terimakasih" ucap Maria.

"Aku serius. Ambillah" ucap Arnold dengan ramah dan disertai senyuman.

Maria menatap Arnold dengan curiga, selama dia di Artemisia dia tak pernah mendapat perlakuan ramah dari Arnold dan ini apa?. Dia menawarkan es krimnya disertai senyum pula, mencurigakan.

"Jangan berfikir yang tidak-tidak cepat ambil ini"

Dengan ragu Maria mengambilnya tapi tiba-tiba.

Pyarrr

Suara benda jatuh memecah keheningan. Maria membelakakan matanya dan menatap dengan nanar es krim yang kini telah berhamburan dilantai. Suara tawa mulai terdengar dari arah depan. Itu suara tawa Arnold, jackson dan Cristian

"Apa kau fikir aku benar-benar akan memberikan milikku padamu?. MIMPI!!" ucap Arnold dengan dinginnya.

"Seharusnya kau ingat bahwa aku membenci muggle sepertimu" dingin Arnold.

Setelah mengucapkan kalimat yang menyakitkan itu Arnold berjalan meninggalkan kantin yang semula ramai kini menjadi hening dikarenakan insiden tadi.

Maria menatap punggung taehyung dengan tajam, kedua tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

'Jangan menangis Maria atau kau akan diangap lemah oleh dia' batinnya.

"Emm, Maria apa kau baik-baik saja" ucap Andi dengan kawatir.

Tiba-tiba Maria melangkah cepat menyusul Arnold dan kedua temannya yang kini telah melewati pintu kantin.

"Maria!" teriak Andi. Dia berusaha mengejar so eun tapi tangannya di cekal oleh Yura.

"Jangan kejar dia. Biarkan dia menyelesaikan urusannya dengan Arnold" cegah Yura

"Tapi kenapa?"

"Apa kau juga ingin kena amukannya?. Apa kau lupa bagaimana kelakuannya jika dia mengamuk?" omel Yura.

"Benar juga ya. Lebih baik kita selesaikan sarapan kita" ajak Andi.

***

Arnold merasakan jubahnya ditarik kuat oleh seseorang dari belakang. Dengan spontan langkah kakinya berhenti dan dia menoleh kebelakang.

Matanya menangkap Maria dengan muka merahnya. Melihat hal itu Jackson dan Cristian meninggalkan mereka.

'Biarkan menjadi urusan mereka' batin keduanya.

"Mau ap..." kalimat Arnold terpotong oleh tindakan Maria yang menarik jubah depanya dengan kuat.

"Apa kau merasa bahagia sekarang?. Apa aku punya kesalahan yang besar padamu?. Tidakkan!!. Tapi kenapa kau selalu berbuat jahat padaku?" ungkap Maria dengan marah.

"Memang kau tak punya salah padaku tapi bangsamu yang mempunyai salah pada bangsaku. Apa kau tak tahu itu?" balas Arnold dengan dingin.

"Itu masa lalu Arnold!, Kenapa kau selalu mengungkit-ungkit hal itu!" teriak Maria.

"Itu masa lalu atau sekarang tak memberikan pengaruh padaku. Itu sama saja dan dendam itu masih ada"

Maria mengambil tongkatnya dan ingin menyihir Arnold tapi tiba-tiba.

"Apa yang sedang kalian lakukan di koridor?" tanya seseorang yang muncul dari ujung koridor.

Kedua orang yang sedang berselisih itu spontan menolehkan kepalanya kesumber suara. Maria melepaskan tarikkan pada jubah Arnold kemudian membungkuk hormat kepada seseorang yang menegur mereka. Dan orang itu adalah profesor Jung seorang guru ramuan.

"Kalian bertengar?" tanya profesor Jung.

"Tidak profesor" Maria membantah sedangkan Arnold hanya diam dengan wajah dinginnya.

"Aku tak bisa kalian bohongi. Aku akan menghukum kalian, kumpulkan tumbuhan air yang mengambang didanau felix dan berikan padaku sebelum kelas ramuan dimulai mengerti"

"Tapi prof"

"Mengerti?" tanya prof. Jung dengan tegas. Artinya perintahnya itu mutlak dan tak bisa mereka tawar.

"Mengerti" ucap mereka berdua.

***

Danau felix adalah satu-satunya danau yang ada di lingkungan akademi Artemisia. Danau ini sangat luas, didalamnya terdapat tumbuhan air yang tumbuh dengan subur.

Bukan hanya tumbuhan air didalam danau felix juga ada makhluk sihir lainnya, contohnya makhluk seperti putri duyung, ikan-ikan yang berbentuk aneh.

Dan disinilah Maria dan Arnold berada didanau felix. Mereka kini telah berada diatas sampan kecil ditengah danau felix.

Mereka berdua hanya diam tak bersuara dan hanya Maria yang menjalankan hukuman mengumpulkan tumbuhan obat yang mengambang dipermukaan danau. Sedangkan Arnold dia hanya diam saja tanpa melakukan apapun kecuali menutup matanya.

'Dasar menyebalkan' batin Maria menggerutu kesal atas tindakan Arnold.

Tiba-tiba sampan mereka bergoyang. Maria yang panik terus berteriak.

"Diamlah kau itu berisik sekali" ucap Arnold jengkel.

Sampan mereka semakin bergoyang dengan kuat.

"Arnold, lakukan sesuatu aku tak mau tercebur" teriak Maria.

"Aku sedang berusaha"

"Usaha apanya kau itu hanya diam"

Arnold menggertakan giginya dengan kuat. Dia merasa sangat jengkel dengan kelakuan Maria. Ketika taehyung ingin melakukan sesuatu, sampan mereka sudah lebih dulu terbalik.

"Aaaaaa" lengkingan suara Maria.

Kini mereka berdua tercebur didalam danau felix.

***

"Semua ini salah mu" teriak Maria kesal.

Kini mereka telah berada ditepian dengan keadaan basah kuyup. Arnold yang mendengar itu hanya memutar bola matanya dengan malas. Ayolah ini bukan salahya.

Arnold mengeluarkan tongkat sihirnya dan mulai mengayunkannya. Seketika seragam yang tadi basah kuyup kini terlihat kering dan rapi.

Maria yang melihat itu mencoba untuk meminta bantuan Arnold.

"Emm, A.. Arnold bisakah kau membantuku mengeringkan seragam. Aku aaku lupa mantranya" dengan susah payah Maria meminta tolong.

"Lakukan sendiri. Apa kau lupa perkataanku tadi dikantin?"

Dengan sebal Maria mulai mengucapkan mantra tapi apa yang terjadi seragam yang tadi basah malah menjadi semakin kotor karena banyak lumpur yang tiba-tiba muncul. Ahhh dia salah mantra.

Percobaan kedua seragamnya bersih dan kering tapi malah menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.

Baiklah dia akan mencoba untuk yang terakhir kalinya. Mantra telah terucap, seragamnya berubah menjadi kering, bersih dan tentunya tidak bau.

Tapi tunggu dulu, bau apa ini. Ini seperti bau kain yang terbakar jangan-jangan.

Maria menurunkan pandangannya untuk melihat keadaan seragamnya. Mata almond itu membulat ketika dia melihat api yang menbakar jubah hitamnya.

"Aaaaaaa. Api panas panas panas" teriak Maria dengan hebohnya.

Dia berlari kesana dan kesini dan tiba-tiba dia berlari kearah danau felix dan

Byurrr

Maria enceburkan diri kedalam danau felix dan seragamnya basah lagi deh.

Arnold yang melihat kelakuan Maria hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sebuah senyum tipis terbentuk dibibirnya.

"Bodoh"

Tbc.