"Tringgg...tringgg..." , Nada dering hp asti berbunyi.
Satu panggilan tak terjawab oleh Asti yang masih terlelap dalam tidur nyenyak-nya.
Tak lama Hp Asti berdering kembali. Untuk yang kedua kalinya ia mendapatkan panggilan.
"Tringgg...tringgg..." , Nada dering hp asti berbunyi.
Asti-pun berusaha terjaga, mendengar dering Hp di atas meja Kamar-nya yang terus berbunyi.
Dengan wajah yang masih mengantuk, setengah terpejam dan tejaga. ia mengarahkan tangan-nya untuk mengangkat telepon tersebut.
"aduh ini siapa sih… pagi-pagi telepon" , Sambil menggumam kecil lalu mengangkat telepon.
"Hallo ini siapa ya?"
"Hallooo… hallooo…" , Asti mulai bingung tak ada suara yang menjawab.
Beberapa kali Asti berkomunikasi tapi tidak ada jawaban sedikit-pun.
Tiba-tiba panggilan telepon terputus.
"Tuuttt…tuutt…tuttttt…" , Suara panggilan terputus.
Asti masih kebingungan sambil berbaring di atas kasur-nya.
Ia melihat ke arah jam kamar-nya yang masih
Menunjukan pukul 3 pagi. Sang matahari-pun masih belum bersinar menunjukan terbit-nya.
Tiba-tiba suara telepon kembali berdering.
Kini Asti mengangkat kembali telepon tersebut dengan sigap.
"Hallo…ini siapa?"
"Halloo…tolong jawab"
"Dapat nomor saya dari mana?" , Dengan nada yang cepat asti bertanya.
Kali ini terdengar sedikit suara samar-samar tidak jelas, layaknya seperti radio rusak.
"krekkskk… hreskkk…" , Suara tidak jelas dari sang penelepon.
Asti semakin kebingungan, sambil mengernyit-kan dahi-nya, ia berusaha mendengarkan dengan jelas suara tersebut.
tiba-tiba terdengar suara piring yang terjatuh dari arah belakang dapur rumah-nya.
Prraaaangg…!!! , terdengar suara piring terjatuh dari arah dapur.
Asti-pun tersentak kaget & menarik selimut-nya, Namun ia tidak ingin menghiraukan.
(Ahhh… mungkin tikus pikirnya dalam hati)
Asti berusaha tenang dan tidak berpikir macam-macam. kini Asti berusaha mencoba untuk berkomunikasi kembali.
"halloo… tolong deh ini siapa sih?"
"jangan main-main yah sama saya"
"Halloooooo…" , Dengan raut wajah panik & nada yang sedikit menyudutkan.
Deru napas Asti kini kian berat. Asti mulai agak sedikit panik, mendapatkan panggilan dari nomor asing yang tidak ia kenal dan tidak kunjung menjawab.
"hresrskkk… kresrkkk…" , Terdengar kembali suara samar-samar tersebut di telepon.
"........." , menjadi hening seketika tidak ada suara.
Asti masih menggenggam hp-nya menunggu jawaban dari sang penelepon dengan penuh rasa takut.
Sambil memeluk selimut.
"hallloo...dee"
"De…,ini mamah"
"aduh disini susah sinyal..maaf" , dengan nada tergesa-gesa ibu asti berbicara.
Asti langsung beranjak bangun untuk duduk di atas kasur. menyadari ternyata sang penelepon itu adalah mamah-nya, ia pun langsung menggerutu marah.
"ihhh… apansi mamah bikin orang panik"
"pagi-pagi buta gini telepon" gerutu asti kepada mamahnya.
"iyaa..maaf de"
"Mamah dari tadi udah halo-halo tapi sinyal disini gak bagus" , Saut mamah asti kepada asti dengan nada memelas.
"terus kenapa mamah telepon pagi-pagi?"
"ini telepon pake nomor siapa?"
"Kan mamah juga ada di kamar" , Seru asti menimpali mamah-nya masih dengan nada kesal.
"mamah tadi pulang dari kantor langsung berangkat ke rumah pakde, karena besok ada acara, jadi mamah gak sempat pulang"
"ini mamah pake nomor telepon rumah pakde"
"Kamu kalo mau sarapan, bikin sendiri ya" , Suruh mamah asti lalu mematikan telepon begitu saja.
Belum sampai sempat selesai berbicara, telepon sudah diputus oleh mamah asti. Sehabis mengabarkan kalau ia menginap di rumah pakde asti.
"ihh apansi mah aku kan gak bisa mass..(ak)…" , asti berbicara tak sampai selesai, lalu membatu mendengar telepon sudah di putus mamahnya.
"Tuttttt…ttttuuutttt…" , Suara telepon terputus.
"nyebelin bangat sih mamah…!!" , Grutu asti sendiri karena telepon mendadak diputus.
Asti terbesit pertanyaan dalam benaknya kembali.
Kalau mamahnya tidak ada di rumah, lalu siapa yang di dapur tadi, mendengar suara piring pecah terjatuh.
Dengan perasaan menggeridik takut, asti tidak ingin beranjak melihat ke dapur. Ia pun langsung menarik selimut memutuskan melanjutkan tidur.
"kalo mamah dirumah pakde, terus yang di dapur itu siapa dong?"
"Ihhhhhhh...bodoamat ahh, gua lanjut tidur lagi" , Gumam kecil asti pada dirinya.