Chereads / Menelusuri jejak(tamat) / Chapter 6 - Berburu.

Chapter 6 - Berburu.

"Para korban hanya mengalami luka tembak sebanyak 30 kali." Sasya menjelas kan.

Bu Linda manggut-manggut.

"Ya...Aku sudah otopsi mayat-mayat yang wanita tak ada luka fisik di tubuh mereka seperti luka selangka karena di perkosa." Sambung bu Linda.

"Ya...Bu, Ini hasil laporan mayat-mayat wanita itu." Lapor Sasya menunjuk kan hasil lab nya.

"Hmmm...Bagus, Sudah kau selidiki sidik jari pembunuh nya?" Tanya bu Linda, Serius.

"Alhamdulilah, Sudah bu, Ini fotonya." Jawab Sasya sambil menyerah kan foto tersangka.

"Alhamdulilah, Dia tersangka nya?"

"Iya..Bu, Dia buron saat ini."

"Apa?"

"Jangan cemas, Bu, Egar dan lain nya sedang mencari keberadaan nya." Hibur Sasya.

"Bagaimana,Mar? Sudah kau selidiki siapa pelakunya?" Tanya pak Beno.

"Sudah, Pak ini dia namanya Reza berumur 18 tahun tinggal di jlnxxx." Jawab Damar panjang lebar.

"Bagus, Apalagi yang kamu ketahui tentang Reza?" Tanya pak Beno, Lagi.

"Laporan tentang Reza, Dia anak yatim piatu ibunya meninggal karena kanker rahim sedangkan ayah nya meninggal karena ketabrak sebuah mobil karena dia mabuk di tengah jalan."

"Oh...Gitu ceritanya?"

Di ruangan lain...

"Apa? Jadi yang menabrak ayah Reza itu pak Darman? Astagfirlah, Pantesan Reza balas dendam." Tutur Ira, Kaget.

Naning menggeleng.

"Bukan, Ra."

"Apa?"

Naning bercerita tentang buku harian milik pak Darman.

"Buku harian itu, Masih ku simpan sebagai bukti kalau Reza sudah salah paham, Ini,Bacalah!" Tutur Naning, Santai sambil menyerah kan buku harian pak Darman.

Dengan ragu Ira menerima nya.

"Bacalah, Sampai selesai, Kau akan paham maknanya." sambung nya sambil berlalu.

"Oke, Akan ku baca, Terima kasih,Ning."

Naning pun melambaikan salah satu tangan nya.

Lalu berjalan ke mushola melaksanakan sholat zuhur.

"Tar aja deh...baca nya aku sholat zuhur dulu." Katanya sambil bergegas ke mushola.

Di mesjid Ath...Rahman..

Para jema'ah laki-laki termasuk Egar dan lain nya sedang kyusuk sholat zuhur berjama'ah sebelum menemukan tersangka.

Di Markas...

Keadaan markas agak sepi karena semua pada sholat di mushola dengan kyusuk, Ada yang sudah selesai ada yang baru mulai.

Sedangkan yang non muslim menjaga stand.

Di luar mesjid...

"Ayo...Kita lanjutkan pencarian tersangka ke Riau." Perintah Egar.

"Baik,Pak."

Mereka pun naik pajero warna hitam melanjutkan mencari Reza si tersangka.

Beberapa jam kemudian...

Mereka menyeberang dari pelabuhan Merak, Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sampai di Bakahuni.

Berjam lama nya mereka melewati ombak yang menari.riang di bawah kapal yang bernyanyi.

Di markas...

"Ternyata Reza itu juga seorang pecandu narkoba, Di keluarkan dari sekolah nya gara-gara membawa masalah, trus...Suka ke diskotek mencari wanita mulus dan cantik untuk di setubuhi." Damar menerangkan rincian biografi tentang Reza.

"Astagfirlah." Pekik pak Beno sambil geleng-geleng kepala.

Di semak-semak...

Tengah hari...

Seorang pria dan seorang wanita cantik asyik bergelayut tanpa benang di tubuh mereka, Suara wanita yang mendesah dengan suara nafas pria yang sangat nafsu dan suara kecupan pun terdengar.

Pergolak kan mereka pun di saksikan bulan dan bintang, Wanita yang sangat cantik dan tubuh yang aduhai indah nýa.

Setelah mendarat...

Mereka lalu melanjutkan pencarian ke Riau sambil berganti sopir.dan istirahat dulu di rest area terus dan terus.

Setelah sekian lama perjalanan mereka, Akhir nya mereka sampai di Pekan baru dan menginap di hotel Arya duta.

Pagi nya...

"Kita harus susun rencana sekarang." kata Nano, Tegas sambil membuka laptop dan mencari keberadaan Reza saat ini.

"Baik, Di jalan Sudirman, Tapi sebelum nya ada kan penyamaran dulu, Egar pun memberi komando apa yang harus dia, Nano, dan lain nya lakukan.

"Paham?"

"Paham, Pak."

"Bagus, Ayo...kita laksanakan." Sahut Nano.

Semua sedang sibuk konsenterasi menyamar menjadi orang biasa, Ada yang pura-pura jadi turis, Ada yang pura-pura sebagai penjual dan pembeli kain perca sambil sekaligus melirik sana sini siapa tahu si tersangka lewat.

"Pak Egar, Pak Nano tersangka lagi makan bubur ayam." Lapor Exel.

"Baik, Awasi terus dia, Jangan sampai lolos." Perintah Egar.

"Baik, Pak."

"Jangan sampai dia curiga." Sarman petugas lain nya yang bersama dengan nya ikut menimpali.

"Sip."

Beberapa menit kemudian...

Reza selesai makan bubur dan kenyang, Dia juga tersenyum-senyum membayangkan yang tadi malam.

"Dia sangat cantik dan luar biasa." Puji Reza dalam hati.

"Stt...Dia sudah selesai, Ayo...kita ikuti kemana dia, Jangan sampai lolos." Exel mengingatkan.

Mereka pun mengikuti mobil Terios warna putih milik Reza tapi berlawanan arah agar Reza tak curiga.

" Pak, Reza menuju jalan Nangka saat ini." Lapor Sarman.

"Baik, Kami akan bergerilya sekarang." Sahut Egar.

Nano pun mencari keberadaan Reza di laptop.

"Di sini." Tunjuk nya.

"Baik,Kita tangkap dia sekarang."

Di markas...

"Bagaimana?" Tanya pak Galih.

"Masih berburu tersangka, Pak." Gumam Naning.

Di Pekan baru...

Akhinya, Egar dan Nano menemukan Reza keluar dari toko.

"Saudara,Reza, Kau kami tang..."

Belum selesai Nano memberi peringatan Reza sudah telanjur lari.

"Ayo...Kejar dia."

K

Aksi kejar- kejaran pun di mulai, Hadang dia! Dia menuju ke arah kalian!" Komando Egar.

Beberapa jam kemudian...

Reza pun dapat di tangkap.

"Ampun, Pak, Mengapa saya di tangkap.

?" Tanya Reza pura-pura bingung

Dan Egar tahu gelagat itu, Dia cuma senyum-senyum sendiri.

"Penjelasan nya silahkan di kantor polisi." Sahut Nano.sambil memborgol tangan Reza dan memasuk kan tersangka ke dalam mobil.

Bersambung...