Chapter 5 - flashback

•Flashback On•

tepat pada matahari tak menampakkan lagi sinarnya, seorang laki-laki berjubah hitam sedang melakukan aksinya yang menurutnya itu sangat menyenangkan.

tak ada yang tahu apa yang di lakukan oleh sosok itu karna ia akan kembali pada tempat persembunyian nya pada pagi hari saat semua orang mulai melakukan aktivitas seperti bisanya.

"hmm.. seperti nya dia sangat kesepian, pasti dia sangat bosan hidup hahahahaha..." tawanya yang terlihat seperti seorang psycho menyeringai saat menemukan mangsanya yang ke sekian kali nya..

"woaahh seperti nya aku akan mendapat kan bonus lagi .. uhh lihat siapa yang berani melawaku😏" seringai nya yang sangat di takuti oleh seseorang yang sekarang berada tepat di depan nya.

"hallo manis apa kau akan pergi sendirian di tengah malam seperti ini??"

"s-si-apa kau?!! mau apa kau me-mengikutiku!!"

seriangai sosok itu terlihat sangat jelas saat ia mulai mendekat ke arah wanita tersebut yang terus menghindar dari sosok itu.

"jangan takut, aku tak akan melukaimu 😏tapi aku akan sedikit bermain dengan mu dan...yeahh sedikit mengeluarkan darah manis dari tubuh manismu ini".

" jangan sakiti aku a-aku mohonn", dengan ketakutan nya wanita itu mencoba berlari sekuat tenaga agar bisa menjauh dari sosok itu.

"jangan coba-coba kau lari dariku manis hahahahahaha" dengan tawa yang sedikit menakutkan , sosok itu berlari mencoba menangkap wanita itu, dan yapp .. sosok itu berhasil mencekal tangan wanita tersebut dan membekap mulut nya agar tidak berteriak dan menarik perhatian orang-orang yang sedang tidur terlelap di rumah masing-masing.

psycho tetaplah seorang psychopath... tak ada yang bisa dilakukan jika bertemu dengan nya kecuali ia lebih kuat dari seorang psycho.

°°°°°°°★°°°°°°°

hari sudah menjelang pagi, namun tak ada seorang pun yang menyadari adanya kehilangan seseorang. Ya tentu saja bagaimanapun perempuan tersebut hanyalah pekerja di kedai kecil di persimpangan jalan gangnam.

•Flashback Off•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"soobin tunggu aku!! heii!? eoh??" eunsang bingung apa yang terjadi dengan teman nya itu kenapa ia seperti orang linglung.. seperti memikirkan sesuatu.

"hei, apa yang terjadi dengan mu eoh?? sejak ku panggil tadi di halte kau tidak memperhatikan ku bahkan mendengarkan teriak ku..huhh menyebalkan" gerutu nya.

" eoh.. eumm maafkan aku .. hmm —"

" hei sebenarnya ada apa dengan mu? apa yang sedang kau fikirkan?? apakah ada masalah? ayo ceritakan padaku..?!" desak eunsang yang sangat ingin tau ini ,dengan keterdiaman sahabat baru nya ini.

" anniya.. geumanhe.. aku tak apa jangan fikirkan, hmm bagaimana jika kita bahas hal yang lainya saja?"

"benarkah kau tak apa? kenapa aku sangat tak yakin!" eunsang masih mendesak soobin.

" ayolah sang–ah.. aku tak apa sungguh.. lihatlah! aku baik–baik saja. tenang saja jika ada apa–apa aku akan menceritakan nya padamu"

"hmmm Arraseo arraseo.. yakkseo?!" kata eunsang sambil memberikan jari kelingking nya , tanda janji.

"hmm.. yakkseo☺✨"

setelah itu tak ada percakapan lagi di antara mereka, hingga mereka sampai di sekolah mereka hanya diam karna sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"annyeong soobin–ah, eunsang–ah.." sapa dongbin yang melihat teman nya itu masuk ke kelas.

"hai bin.. tumben nyapa gw sama soobin?!"

"lu tu kalo gw baik salah.. gw judes salah.. mau lu tu gw harus gimana eunsang!!! ihh gregetan gw lama–lama sama lu", kesal dongbin.

" hehe santai.. hidup di bawa santai jangan dikit-dikit ngambek dikit-dikit marah. cepet tua baru tau rasa lu bin" gurau eunsang.

"terserah lu aja lah sang cape gw ngomong sama lu" sungut dongbin.

•tanpa sadar soobin yang tadi nya duduk di belakang mereka, sudah tidak ada lagi di dekat mereka, entah kemana ia pergi.•

°disisi lain junho dan woojin sedang berjalan bersama lewat gerbang belakang sekolah mereka... sudah biasa mereka lewat sana untuk menhindari jika ada pemeriksaan dari senior di gerbang depan sekolah.°

"yak.. junho!!" panggil woojin.

"hmm..?" junho hanya membalas dengan gumam an saja dengan berjalan santai, menikmati udara disekitarnya.

"bukan kah itu soobin? sedang apa ia disana?" kata woojin sambil menunjuk ke arah tempat soobin berdiri. soobin berdiri di dekat gudang belakang, berdiri diam dan hanya menatap kosong ke arah gudang tersebut.

junho yang melihat soobin berdiam diri di situ hanya mengrenyit heran. Namun setelah itu acuh tak memperdulikannya lagi.

"yak!! junho aku sedang betanya padamu.. ayo kita kesana .. menghampiri soobin! ..YAK!! junho kau mau kemana?? haiss...Sebenarnya ada apa dengan mereka sih!?". Gerutu woojin yang di tinggal pergi oleh junho,lalu mengikuti junho lari ke kelas mereka.

•Tepat pada saat mereka pergi, soobin memasuki gudang tersebut dengan kunci yang sudah ia curi dari ruangan security.. entah kapan ia mengambil kunci tersebut. Kunci yang sudah lama tak digunakan karena memang gudang tersebut tak pernah di buka selama 4 tahun belakangan ini•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~