Aku merebahkan diri. Tubuh kekarnya menindihku. Gempurannya sangat kuat. Aku menjerit. Remasannya di bukit kembarku begitu menggebu gebu. Belum lagi jilatan dan hisapannya memerahkan tubuhku.
Tidak hanya satu, 5 orang sekaligus menggerayangiku. Aku bak piala bergilir.
Kadang aku menikmatinya tapi lebih banyak aku merasakan penderitaan.
Sodokan ular ular hitam itu begitu kuat. Membuat perih lubang kewanitaanku.
Sperma dimana mana, tidak terkecuali ada di dalam rahimku. Ada yang sengaja menyemprotkannya di perutku, di mulutku, di susuku ada yang di mukaku.
Aku begitu lemas.
Lututku serasa copot.
Mereka tetap saja melanjutkan permainannya. Lubang pantatku juga disumpal batang hitam itu. Disodok sodok.
Aku direbahkan di tubuh salah seorang dari mereka sementara kakiku dikangkangkannya. Dan batang kemaluannya berhasil mengoyak ngoyak lubang pantatnya. Sementara di depanku ada seorang lagi yang berdiri dengan batang kemaluan yang sudah tegak berdiri. Hendak memasukkannya ke lubang vaginaku.
"Uuuhhhhh"
Depan belakang lubangku terisi dengan kontol kontol mereka.
Mengapa mereka memperlakukanku seperti itu.
Kadang aku menikmatinya tapi lebih banyak terasa perihnya semua lubang itu ....
"Argggghhhhhh" erangku
"Aaaahhhh enak sekali memek kamu sayang" Si Roy menindihku dan menekan pantatnya maju mundur.
Sementara si Dendi dibelakang menusuk pantatku. Dan merames rames susuku. Dan kedua tanganku memegang kontol disebelah kiri dan kanan. Dan mulutku juga disumpal dengan kontol yg lain.
5 kontol menggempurku ..... 3 Masuk lubangku dan 2 yang aku genggam dan kocok kocok.