Dirga justru menatapnya polos.
"Kenapa? Bukankah spanduk ini bisa memudahkan kita dalam menemukan mereka. saya belajar semua ini juga dari kekonyolan Anda. Saya hanya menyewa sebuah jasa keliling,"
Dirga kemudian menunjuk pada satu sisi tempat. Dimana ada seseorang yang sedang menjajakan hasil dagangannya di pinggi pintu penyambutan secara diam-diam. Tanpa mencolok mata.
Oscar spontan berpikir dalam hati.
'Apa tindakannya itu tidak menyalahi aturan? Dan bukankah dalam bandara ini ada CCTV? Lalu, bagaimana penjual itu bisa berkeliling untuk menjajakan hasil dagangannya? Ketika bahkan ada banyak pasang kamera mengawasi seluruh tempat?'
Oscar lalu menatap Dirga kembali.
"Lantas, kau pikir ini ide yang bagus dan bukan norak? Lalu, kenapa kau melibatkan namaku dan kekonyolanku dalam hal ini? Apa selama ini tindakanku sebegitu konyolnya bagimu?"
Merasa disindir dan yakin bahwa dirinya sedang dikata-katai. Oscar berusaha mengajukan pembelaan.