Luan sungguh frustasi diajak bermain tebak-tebakan dengan Harry dan Reihan. Mereka lebih baik langsung saja menyampaikan apa yang mereka temukan dan ketahui. Luan memang selama ini sangat mahir dalam melacak infomasi apapun dalam jejaring teknologi apapun atau semacamnya.
Namun ia lemah soal memutar otak dalam mengungkap sebuah misteri atau teka-teki yang rumit atau tersembunyi.
Hal tersebut hanya membuat otaknya bekerja lebih banyak. Dan ia sama sekali tidak menyukainya.
Harry kemudian menyebutkan sebuah nama.
"Muliawan. Cari dia untukku," ucap Harry dengan nada bicaranya yang datar hingga suara kelam semakin merasuk dalam kata-katanya di akhir.
Luan menatapnya terkejut. Begitu pula Cleo yang baru mengetahui bahwa Harrya sudah mengetahui siapa penerornya.
Ia lalu bertanya dengan bingung.
"Kau sudah mengetahui siapa yang meneror kita?" tanyanya cukup terkejut.
Luan ikut melempari pertanyaan lain.
"Kau minta aku mencari siapa tadi?" tanyanya.