Menghadirkan tatapan dingin dari satu penjuru yang sanggup mematahkan keyakinan siapapun yang sudah melihat mata membunuhnya itu.
Aretta langsung bangkit duduk dan merapikan pakaiannya. Terlihat hanya sanggup merapatkan kedua ujung bajunya untuk saling menyatu dengan kedua tangannya karena terburu-buru. Aretta merasa dunianya dengan Harry sudah retak dan hanya tinggal menunggu kduannya runtuh sebentar lagi.
Aretta cukup tahu soal Harry yang pria itu membenci seorang pembohong dan pendusta macam manapun. Aretta yang sudah tertangkap basah berduaan dengan pria lain tentu tidak bisa berkelit dengan banyak dan bebas.
Harry sudah membalas keterkejutan Aretta itu dengan kata-katanya yang sudah membeku.
"Aku yang seharusnya bertanya. Apa yang sedang kau lakukan? Dan siapa pria ini?" tanya Harry dengan nada bicara yang sangat dingin dan menakutkan. hingga sanggup membuat siapapun yang berada di sekitarnya bisa merasakan kedinginan itu.