Sudah waktunya kembali, itu adalah kalimat terakhir yang didengar oleh Maya dari Agung menghubunginya tepat seminggu sebelum ia meninggal dunia.
Air mata menetes membasahi pipinya saat menabur bunga diatas pusaran makam Agung saat ini.
"Maafkan aku paman.. aku terlambat datang." Ucap Maya, kematian selalu jadi hal yang sangat menyakitkan baginya.
Mengapa Tuhan sangat senang mengambil orang-orang yang menyayanginya, Maya berpikir sedih, jauh menerawang kemasa lalunya saat kedua orang tuanya meninggal dunia, saat Mina dan Arya juga harus meninggal dunia. Hanya tersisa ia sendiri dan kepedihan yang menyelimutinya kini.
Ia menarik nafas dalam, saat sebuah tangan hangat menyentuh bahunya.
"Ayahku sudah tua.. Dia sakit jadi jangan menangis karena ayahku sudah tidak merasakan sakit lagi sekarang." Ucap Andre, suasana gerimis tidak menghalangi niatnya membawa Maya melihat makam ayahnya, Agung yang sudah satu minggu meninggal dunia.