"Semoga kamu bahagia..." Kalimat itu adalah racun yang membunuh dirinya sendiri.
Bila ia seorang diri saat ini maka ia telah jatuh tersungkur dan menangis karena hatinya terasa sangat sakit, begitu sakit hingga ia tidak dapat merasakan apapun selain kesakitan dalam hatinya.
Dalam hatinya yang patah, ia menangis pilu melihat Herlyn melangkah menggandeng pria lain dihadapannya. Semua akan baik-baik saja, semua akan kembali normal seperti dulu lagi tapi tidak akan ada Bisma yang dulu lagi, i hancur bersama dengan hatinya yang juga lebur.
Ia tidak menginginkan perpisahan ini, ia amat sangat mencintai Herlyn. Tapi keadaan memaksanya meninggalkan Herlyn dan kini air mata Bisma tidak dapat lagi terbendung.
Ia melangkah meninggalkan acara pesta yang belum usai, tanpa permisi ataupun berpamitan kepada Darwis ataupun Marve.