Bisma memastikan herlyn benar-benar telah menghilang dari pandangannya sebelum akhirnya ia membentur-benturkan kepalanya ke dinding beberapa kali.
Kini Bisma tidak lagi menahan air matanya, ia menangis sembari memukuli dinding dengan tangannya hingga buku-buku tangannya berdarah.
Hanya dibenci.. Hanya dengan menunjukan kepada Herlyn jika ia adalah pria brengsek maka dengan begitu Herlyn akan benar-benar melupakannya. ia tidak ingin Herlyn larut dalam kesedihannya, dan melihat bagaimana Herlyn sangat bersedih membuatnya tidak dapat melakukan hal lain selain membuat Herlyn benar-benar membencinya.
*****
Setelah menenangkan diri dan membasuh wajahnya, Bisma akhirnya memasuki ruang rapat walaupun sedikit terlambat. Kesedihan jelas terpancar di raut wajah Bisma sehingga Marve tidak dapat mengalihkan pandangannya dan terus memperhatikan Bisma saat ini dan ketika ia mendapati luka pada buku-buku tangan Bisma, jelas ada sesuatu yang tidak beres dengan Bisma.