"Aku hanya ingin membalas semua penghinaanmu padaku, aku tidak mencintaimu, tidak pernah.. Tidak pernah ada cinta di hatiku untukmu yang ada hanya kebencian."
Seperti meminum racun yang perlahan membunuhnya, Bisma terdiam dalam Isak tangisnya ketika diam-diam melihat Herlyn yang masih menangis ditengah lapangan. Mengabaikan langit yang cerah sudah mulai berganti dengan awan mendung yang perlahan bergerak menutupi awan-awan putih yang sudah tidak memayungi mereka lagi.
Langit itu telah berubah menjadi kelabu seperti halnya hatinya saat ini.
Hati yang utuh telah hancur, warna merah membara membakar cinta telah berubah menjadi hitam pekat penuh rasa sakit.
"Maafkan aku.." Bisma hanya dapat bergumam pelan, meminta maaf dalam diam seperti seorang pengecut.
Pria brengsek yang telah mematahkan hati seorang wanita yang tulus mencintainya.