Bel tidak berhenti berdentang memecah ketenangan pagi hari yang sama sekali tidak ingin Herlyn sambut.
Matanya masih ingin terpejam lebih lama dan lembutnya bantal serta hangatnya selimut terasa nyaman membuainya dalam tidur yang nyenyak sampai dentangan bel sialan itu kembali mengusiknya dan memaksa matanya terbuka walau enggan.
Dengan malas Herlyn bergerak turun dari atas tempat tidurnya, hanya mengenakan gaun tidur tipis berbahan sutra dengan warna peach yang membuatnya terlihat manis. Herlyn melangkah keluar dari dalam kamarnya, siapapun yang memencet bel diluar sana Herlyn berjanji akan mencabik-cabiknya dan menjadikannya dendeng balado.
"CARI MATI YA!" Pekik Herlyn kesal setelah pintu ia buka lebar-lebar tanpa memastikan siapa yang datang terlebih tangan kanannyan mengepal seolah ia akan melayangkan pukulan.
Tapi yang dihadapinya saat ini ternyata bukna orang yang bisa ia marahi.