"Dimana kamu Tiffany?" Andre sama sekali tidak menyerah, ia menusuri setiap sudut kota Jakarta hanya untuk mencari sosok Tiffany.
Andre sangat yakin, demi nafas yang di hidupnya, wanita yang ia peluk ditanam tadi adalah Tiffany namun sialnya, Andre kehilangan jejaknya.
Walaupun Tiffany bersikap pura-pura tidak tidak mengenalnya tapi Andre dapat merasakan melalui sorot matanya yang penuh luka jika ia adalah Tiffany, Tiffany kekasihnya yang telah ia lukai dan kini ia kehilangan jejaknya. Andre tidak dapat menahan dirinya, rasa bersalah dan penyadapan yang menguasai dirinya hingga air matanya terus menetes deras.
Sementara itu di lain tempat, Tiffany duduk ditepi jendela sembari menatap terangnya rembulain malam ini. Ia sama sekali tidak dapat tidur mengingat kejadian saat ada seorang pria yang memeluknya di taman tadi.
"Mengapa belum tidur?"