"Kamu sudah makan dek? Bukankah tadi kamu bilang kalau kamu kesulitan untuk makan?" Tanya Marve bingung.
"Ah itu.." Lidah Maya mendadak kelu seketika, mengapa ia harus ketahuan berbohong disaat seperti ini.. Kini Maya menjadi sangat takut dengen Marve kalau-kalau Marve akan marah padanya.
Raden menangkap gelagat gelisah keponakannya itu, mendengar dari apa yang dikatakan oleh Marve baru saja sepertinya Maya berbohong tentang pola makannya pada Marve.
"Maya memang kesulitan makan.. Ia tidak makan banyak tadi." Ucap Raden menutupi padahal sebenarnya Maya makan dengan sangat lahap karena Raden sengaja menyuruh chef memasak masakan kesukaan Maya.
Marve mendesah berat, ia kemudian menyentuh puncak kepala Maya dan membelainya lembut "Kamu harus makan yang banyak ya, mas akan menyuapimu.."
Sebenarnya, Marve ingin sekali mengomeli Maya namun karena wajahnya mendadak tegang, Marve menjadi merasa tidak tega.