"Sudah waktunya, Maya mari kita pulang." Ucap Raden setelah melihat arlojinya, saat ini Raden telah menunggu diambang pintu saat Maya masih saling bertatapan dengan Marve yang terus memegang tangannya erat.
"Mas akan membawamu pulang dek, jadi jangan menangis lagi." Ucap Marve, wali ini hanya perpisahan sementara tapi sebenarnya Marve sangat berat hati membiarkan Raden membawa Maya pergi terlebih dengan kondisi Maya yang masih belum pulih seperti ini.
"Aku tidak ingin berpisah denganmu walau hanya sebentar mas.." Jawab Maya merengek, ia masih memegangi tangan Marve erat dan enggan melepaskannya.