"Berhenti melihatku seperti itu mas.." Maya tidak dapat menyembunyikan rasa tersipunya karena Marve tidak berhenti memandanginya sejak ia terbangun membuka mata dan Marve terus menemaninya tanpa berpijak sedikitpun darinya.
"Bagaimana ini, sepertinya mataku tercipta hanya untuk memandangimu." Jawab Marve, ia bertingkah buah seolah tidak berdaya saat ini sambil menu yang tahu dan menatap Maya dalam.
Mendengar rayuan Marve, Maya hanya dapat tersenyum sambil sedikit menggeleng.
"Aku baru menyadarinya, jika suamiku ini sangat pandai merayu."
"Dan tampan.." Tambah Marve, tawa Maya pecah kini. Marve yang narsis telah kembali.
"Benar, Suamiku yang tampan dan pandai merayu.. Terdengar seperti aku menikahi seorang playboy." Goda Maya.
"Ayolah sayang... Aku hanya mencintaimu, jangan menyamakan diriku dengan pria brengsek diluar sana." Protes Marve tidak terima.