"Apa kamu akan mengadopsinya?"
Pertanyaan yang di lontarkan Verronica terus terngiang dalam benak Marve, Alvin saat ini terlelap diatas kursi roda dengan wajah yang bersandar diatas punghung tangan Maya.
Marve kemudian perlahan memindahkannya di sofa panjang agar punggung Alvin tidak sakit.
Alvin bercerita jika ia baru sebulan ini pindah ke Kalimantan karena sebelumnya ia tinggal di Jakarta bersama dengan kakek dan ibunya selebihnya anak itu tidak mengerti apapun bahkan ia tidak mengenal siapa ayahnya.
Marve baru saja meminta Bisma menyelidiki latar belakang Alvin saat mereka tiba nanti.
Saat ini Maya masih belum juga terbangun, Marve menyentuh tangannya lembut dan mengecup punggung tangannya.
"Sampai kapan kamu tertidur sayang, bangunlah.. Apa kamu tidak merindukan melihat wajahku yang tampan ini?" Ucap Marve, ia menghibur dirinya sendiri dengan bergurau berharap Maya akan mendengarnya.