Marve membanting tubuhnya dengan kasar tepat diatas kursi kerjanya. Semua kalimat yang diucapkan oleh ibu Andre membuatnya muak.
Sebenarnya semua ini konyol namun Marve begitu mencintai Maya hingga ucapan itu sangat mengusiknya.
Sebagai seorang anak dengan orangtua yang meninggal lebih cepat saat ia masih muda, ia selalu berpikir jika saja kedua orangtuanya masih hidup, jika saja seperti itu.. Maka Maya juga pasti demikian, apakah selama ini Maya membayangkan kehidupan bersama Andre?
Dengan mengacak rambutnya kasar, Marve begitu sangat frustrasi kini.
Bahkan Andre bergumam memanggil nama Maya sebelum dia tersadar tadi dirumah sakit dan itu artinya.. Mungkinkah Andre masih mencintai Maya? Marve sungguh tidak dapat menerimanya, semua ini membuatnya merasa menjadi pria penghalang dalam hubungan Maya dan Andre.