Malam belum juga berganti, sepertinya tanda-tanda pagi masih lama berlalu sedangkan Bisma masih tidak dapat memejamkan matanya padahal ia sudah sangat mengantuk tapi posisinya saat ini sungguh membuatnya tidak berdaya.
Herlyn terlelap tepat diatas tubuhnya.
Sebelumnya dalam keheningan mereka tidak mengucapkan sepata katapun atau bergerak sedikitpun karena acara televisi yang menayangkan adegan dewasa yang seharusnya tidak pernah mereka tonton membuat suasana semakin menjadi canggung.
Ditengah rasa kikuk dan salah tingkah yang mereka dera, tanpa terduga listri tiba-tiba saja padam dan membuat Herlyn sontak menjerit ketakutan.
Bisma menyadari itu, ingin sekali ia memeluk Herlyn tapi bersentuhan dengan Herlyn hanya akan membuatnya semakin gusar tidak tahan dengan sesuatu yang sangat menyesakkannya dibawah sana.
Tapi apapun yang dirasakannya saat ini, ia tidak bisa mengabaikan Herlyn yang kini terdengar bergumam memanggil ibunya.