Sinar matahari menerpa wajah Tiffany dan menyilaukan ya, dengan gelisah bola matanya bergerak dibalik kelopak matanya yang masih terpejam.
Bayangan akan pria yang berangkat mendekatinya tiba-tiba terlintas dalam kepalanya dan membuat Tiffany tersentak bangun karena rasa takutnya.
Tubuhnya hanya tertutupi selimut, air matanya tidak kuasa menetes, mungkinkah ia telah berakhir dalam ranjang pria bejat itu? Hati Tiffany hancur berkeping memikirkan kekecewaan yang mungkin Andre rasakan padanya.
Mendengar suara Isak tangis, Andre yang masih terlelap disebelah Tiffany akhirnya terbangun.
"Sayang.." Andre memanggil dengan lembut dan menyentuh punggung polos Tiffany.
Tiffany begitu terkejut, ia bergingsut menjauh dan menengok kebelakang.
"Andre.." Rasa lega langsung terasa dalam hatinya, cepat-cepat Tiffany memeluk Andre dengan erat seolah ia tidak akan melepaskannya.
"Aku takut sekali.. Aku mengira seseorang telah.."