"Bukannya aku tidak mencintaimu, tapi aku takut menyulitkan mu.." Ucap Bisma, ia menatap wajah Herlyn lekat, wajahnya memancarkan kesedihan kini.
"Apa kamu seorang penjahat?" Tanya Herlyn, matanya menunjukan semburat memerah tanda ia akan segera menangis.
"Mengapa kamu memiliki pemikiran bodoh seperti itu? Kamu justru menyulitkan ku untuk bahagia karena aku mencintaimu dan kamu tidak." Kini Herlyn sudah benar-benar menangis, ia beranjak bangun dan melangkah menjauh dari Bisma.
"Maaf.. Karena aku memaksakan perasaanku padamu, aku tidak akan memaksamu mencintaiku walaupun aku mungkin tidak akan bisa melupakan cintaku padamu." Ucap Herlyn, ia mencoba menyeka air matanya yang terus menetes, hatinya terasa sangat sakit sekarang.
Sungguh seperti sebuah penyiksaan, melihat Herlyn menangis terisak seperti ini membuat hati Bisma tersayat. Ia kemudian memutuskan untuk melangkah mendekati Herlin yang memunggunginya di balik mejanya.
