"Kakek?"
Marve dan Maya tidak menyangka akan kedatangan tamu sepagi itu, bukan sembarang tamu karena Darwis yang datang bersama dengan Herlyn saat ini, saat ini Darwis duduk di kursi roda dan Herlyn berdiri tepat dibelakang tubuhnya.
Marve sedikit menggeser tubuhnya dan Maya segera turun dari meja dapur dan merapikan dirinya.
"Mengapa sangat tegang? Aku mengacaukan ciuman selamat pagi kalian?" Tanya Darwis sedikit menggoda.
Maya dan Marve tersenyum kaku sebelum melangkah mendekat.
"Apakah dokter sudah membolehkan kakek pulang?" Tanya Marve,setahunya kondisi Darwis masih belum stabil.
"Kakek kekeh ingin pulang hanya untuk mengomeli kalian berdua.. Mentang-mentang sudah rujuk kembali dan melupakan kakek.. Sepertinya kakek akan segera mencoret namamu dari kartu keluarga." Ucap Herlyn sedikit menggoda.