Marve meletakan tubuh Maya dengan lembut di atas tempat tidur. Sebenarnya jamu yang diberikan oleh Dewi tidak hanya membuatnya sakit perut tapi membuat pusat dirinya selalu memegang seperti saat ini.
Bahkan hanya karena sentuhan lembut dari usapan tangan Maya, ia sudah merasa miliknya itu mengeras.
Marve yang tidak sabar segera membuka bajunya, ia ingin merasakan sentuhan lembut tangan Maya yang meraba kulitnya, membawa energi menggairahkan yang tidak dapat Marve tahan.
Ia bergera menaiki tubuh Maya, menyesap bibirnya dan melumatnya dalam. Erangan Maya membuatnya ingin melakukan lebih dari sekedar ciuman dalam saja.
Marve kemudian menyentuh leher Maya dan menyapukan lidahnya di permukaan leher jenjang Maya dan menyesapnya sesekali, aroma tubuh Maya kini sudah berganti dengan aroma bibir Marve yangbmenyesapi dan menjilati setiap inci tubuhnya.