"Andre." Sebuah panggilan lembut terdengar berbarengan dengan sentuhan yang Andre rasakan pada bahunya hingga membuatnya terkejut.
Ini bukanlah bagian dari halusinasinya karena membayangkan yang tidak-tidak dengan Tiffany tapi paggilan itu adalah kenyataan.
Andre lantas membalikan tubuhnya, Tiffany akan menganggapnya aneh jika ia terus memasukan kepalanya kedalam lemari pendingin.
Dan pemandangan yang tidak terduga membuat darah mengalir dari hidungnya, ia tengah menghindari pikiran tentang betapa sensualnya Tiffany hanya karena Tiffany menggodanya tadi siang dan ia menegang hingga tengah malam seperti ini.
"Andre, kamu berdarah!" Tiffany sangat terkejut, ia melangkah mendekat tapi Andre melangkah mundur untuk menghindari Tiffany.
"Aku baik-baik saja." Ucap Andre sembari menyeka darah di hidungnya dan menunjukan senyum gugupnya.