"Jangan mendekat, atau aku akan melempar vas bunga ini ke kepalamu.."
Marve hanya dapat terkekeh pelan ketika Maya mengancamnya, memangnya apa yang sebenarnya ada dipikiran Maya.
Ia mencoba memperhatikan gerak-gerik Maya, mungkin ia kedinginan karena bajunya basah, atau mungkin..
Marve segera membalikan badannya, wajahnya memanas setelah menyadari jika baju yang Maya kenakan menerawang hingga ia dapat melihat lekuk tubuh Maya dari balik gaun tipisnya.
Awalnya, Marve ingin menghabiskan malam berdua disini dengan Maya, mungkin kebersamaan mereka akan membuat sedikit kemajuan dalam hubungan mereka namun melihat baju Maya seperti itu, Marve tidak percaya pada dirinya sendiri jika ia akan mampu mengendalikan dirinya.