"Aku akan mendapatkan hatimu kembali.."
Maya menangis sendu dilorong rumah sakit yang sepi, kalimat yang di ucapkan Marve membuat hatinya terasa sesak sehingga rasanya hampir meledak.
Hatinya bahkan masih dimiliki Marve selama ini. Hanya saja hatinya dipenuhi oleh luka. Luka yang tidak pernah dapat diobati.
Maya mencoba mengatur nafasnya, berkali-kali ia menyeka air matanya agar berhenti menetes namun sia-sia. Ia lalu menyandarkan kepalannya di dinding dan mengedarkan pandangannya ke lorong kosong, bayangan akan bagaimana kerasnya Marve kepadanya dulu kembali terlintas dalam pikirannya yang melayang jauh.