Bau wangi masakan ini rasanya bermain main dihidungku dan tergambar dalam mimpiku , membuat diriku semakin terlena dan malas untuk terbangun dari tidur pagi ini .
" Tok..tok..tok..Nak.. ayo bangun , sarapan pagi sudah siap !". Suara ketokan pintu dan suara orang yang membangunkan ku , membuat mimpiku buyar dan harus bersiap siap menghadapi kenyataan di hari ini .
" Waaaahh... nikmat mana yang lo dustakan Anjani , kesempurnaan hidup baru gue akui.. bahwa lo bisa masak enak dari keturunan papa lo ini..!".
Rayuan Antoni sudah di mulai dipagi ini , aku hanya bisa meliriknya dan berkata padanya sembari berbisik..
" Rasanya kamu lupa bahwa pagi ini , kita harus menghadapi masalah berdua ". Mendengar perkataanku , Antoni terdiam dan langsung memandangi pria yang sedang asyik masak memasak itu .
" Anjani , kita menikah aja yuk , kita minta restu sama bokap lo , mau yaa.... Anjani sayang... mauu yaa...".