Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 41 - Tidak Seharusnya

Chapter 41 - Tidak Seharusnya

sesampainya dirumah Daniel, sang papa meminta Daniel dan istrinya untuk berbicara diruang tamu, sementara Mirella diminta untuk istirahat dulu dikamar.

Setelah memastikan Mirella dikamar Dan meminta asisten rumah tangga untuk memastikan menjaga Mirella sang papa memulai pembicaraan. "sekarang bisa Kita lanjutkan pembicaraan yang tadi" ucap sang papa memulai. "iya ma, apa alasan mama meminta Daniel untuk tidak melakukan kerja sama dengan MF Group, padahal jika Kita bisa menjalin kerja sama dengan mereka, mama bisa bayangin berapa keuntungan yang akan Kita dapatkan" jelas Daniel.

"tidak Ada alasan khusus, hanya mama tidak mau kamu bergaul sama mereka, kalau perlu kamu cerai juga dari Mirella" ucap sang mama.

perkataan sang mama membuat Daniel juga sang papa heran. selama ini mamanya lah yang begitu menyayangi Mirella. bahkan sang mama akan selalu memastikan segalanya yang terbaik untuk Mirella. Bahkan kemaren mereka juga masih sama 2 mengerjai dirinya juga, tapi kenapa mamanya menjadi begitu, rasanya kemaren Mirella tidak melakukan hal yang membuat mama nya tersinggung. "kenapa ma,,jika mama tidak bisa memberi penjelasan kepada Daniel atau papa, maka mama jangan pernah mengatakan hal itu lagi, mama bayangin jika Mira mendengar perkataan mama ini, bukankah dia akan semakin sakit hati, ma....Kita juga tahu, kalau Mirella cacat bukan karena bawaan lahir, tapi karena kesalahan Daniel" ucap sang papa.

"ma...kalau karena masalah kemaren, mama janganlah terlalu dimasukin hati, Mira sama Rio memang sahabatan, jadi mungkin mereka biasa berpegang tangan untuk saling menguatkan" tambah Daniel yang mengira mamanya berubah terhadap Mirella karena hal itu.

"bukan karena itu Dan,,tapi....tidak seharusnya, Mirella...." ucap sang mama sambil menangis. melihat sang istri yang menangis begitu hebat sang papa langsung menghampiri dan memeluknya. "menangislah ma,.....jika bisa membuat hati mama menjadi lebih baik" ucap sang papa menenangkan.

"tidak seharusnya Mirella diantara mereka pa, karena mereka lah..Kita hampir kehilangan Daniel" ucap sang mama lirih, yang hanya didengar sang papa. perkataan istrinya tentu saja mengejutkan nya.

"Dan,,papa sama Mama pulang dulu,mungkin mama kamu kecapekan, nanti kalau sudah jelas masalahnya papa kabari kamu lagi" kata sang papa sambil membawa sang mama memasuki Mobil untuk pulang.

tanpa mereka sadari sedari tadi Mirella menangis sambil memperhatikan mereka. Asisten rumah tangga yang ditugaskan menjaga dirinya juga menatap sedih dirinya. "non, mungkin nyonya lagi capek-, jangan masukin ke hati ya"bujuk mereka pada Mirella.

"Bi....Mira mohon jangan sampai mereka tahu ya, kalau Mira mendengar semua yang mereka bicarakan, Mira tidak mau jadi sumber kesedihan mereka bi" kata Mirella. "iya non,Bibi janji tidak akan mengatakan apa - apa, yang Bibi tau, non Mandi dan tidur karena kecapekan" tutur Bi Sarti sedih.

"Bi.....kalo Mira boleh tanya, Daniel dulu SD nya dimana bi, terus apa Daniel pernah pindah sekolah?" Tanya Mirella pada Bi Sarti. Mirella hanya ingin meyakinkan kalau Daniel memang Dani sahabat kecilnya dulu. "seingat Bibi tidak pernah non, atau pernah tapi Bibi tidak tahu,, owh...iya non,tentu saja pernah, dulu kan awalnya tuan Daniel sekolah SD nya di tempat neneknya" cerita bi Sarti.

"ya udah bi,,makasih ya,,Mira istirahat dulu"ucap Mirella lalu berlalu.

Dijalan papa dan mama Daniel mulai membicarakan masalah apa yang membuat sang mama begitu emosi. "katakan pada papa, apa yang membuat mama seperti ini?" Tanya papa Daniel memulai lagi pembicaraan setelah melihat istrinya tenang. "papa tahu waktu anak kita diculik dulu kan pa, dia harusnya tidak sendiri, dia harusnya bersama teman - temannya merayakan ulang tahun dia kan" cerita sang mama sedih. "ma....Kita sudah lama tidak membahas ini, tapi Ada satu hal yang papa ingin katakan sama Mama,...teman - temannya semua datang kesana dan menunggu anak Kita sampai malam". kata sang papa. "lalu kenapa anak kita aja yang diculik pa?" ucap sang mama lagi tidak terima. "kawan - kawannya datang lebih dulu, saat anak kita menuju kesana penculik itu datang dan membawa anak Kita, tujuan penculikan itu bukan hanya untuk meminta tebusan semata ma...."ucap sang papa lirih. "apa maksud papa, apa pa....?"cecar sang mama. " yang menculik anak Kita, adalah manager yang papa pecat karena pengelapan uang, dia tidak terima karenanya melampiaskan ke anak Kita"cerita sang papa.

"tapi anak - anak itu,,kalau mereka tidak janjian disana, Dani tidak akan jadi korban pa,dan Kita tidak akan kehilangan anak Kita" ucap sang mama yang kembali histeris mengenang sang anak.

"ma...tidak ada lagi Dani...tapi Daniel" koreksi sang papa.