aku adalah putri kerajaan parma, kerajaan ini diperintah oleh raja kumala.
di rumah aku selalu mengerjakan rutinitas yang padat, memasak, berlatih pedang, sihir, dan tata krama kerajaan, dan tentu saja, mudah untuk diriku untuk melakukannya.
ketika awal sekolah, aku di hukum berlari keliling lapangan sampai air turun dari langit, bukan di suruh guru atau murid, tapi disuruh oleh ayahku.
dari pagi hingga pedang aku terus berlari, walaupun perutku terus berbunyi, walaupun tidak ada yang mengawasi ku, aku akan terus berlari, hingga dia mengakui diriku.
ketika bintan-bintang terus memandangi diriku, tiupan angin membuatku terjatuh,dan di sana aku bertemu dengan segan.
segan menjatuhkan minuman kearah mulutku,
walaupun perbuatan itu kasar, aku sedikit senang karena ada orang yang menolong diriku.
satu hari tidak bertemu segan terasa hatiku ada yang kurang, walaupun, banyak lelaki yang mengatakan cintanya padaku, aku selalu menolaknya, karena di hatiku hanya ada dia seorang.
aku akan selalu mencintainya.
akhirnya tiga tahun sudah berlalu di sekolah ini, aku tidak mau orang yang aku cintai pergi dari sisiku, maka aku akan melamar dirinya, apa pun yang terjadi dia pasti akan menerima ku, bila dia tidak menerimaku pisau ini akan menjawabnya.