Byuurrr...Haahhh...

Segelas es jeruk mengguyur mukaku. Aku bahkan tidak sempat memejamkan mataku saat itu.

Otakku berhenti berpikir untuk sesaat.

Aku benar-benar malu saat itu.

Aku ambil tisu yang ada di depanku. Ku seka mukaku pelan-pelan.

Semua orang di tempat itu menatapku tanpa berkedip. Antara terkejut dan kasihan.

Wanita di depanku terlihat sangat marah. Di gebraknya meja makan sekali lagi.

Aku masih terdiam tidak meresponnya.

Mataku agak memerah, ku lihat ibu-ibu yang duduk di depanku. Mulutnya masih terbuka, dan melihatku tanpa berkedip.

"Dasar wanita tidak tahu malu, kamu tahukan dia itu siapa!!!"

"Kamu sudah bohong sama aku pa!"

Dia mengatakan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami.

"Sudah cukup, kita selesaikan di rumah". Arya menjawab dengan gugup.

"Tolong bayar dulu makannya,mas" Aku menoleh ke arahnya, dan menyuruhnya untuk bergegas.

"Mau kabur kemana kamu". Lagi-lagi Nella meneriakiku.

Aku beranjak dari kursi, ku ambil helm dan berjalan keluar tempat makan.

Dia berdiri di samping motorku, masih dengan wajah marahnya. Ku minta dompet dan handphone yang ku titip ke Arya. Di rebutnya handphoneku dari tangan Arya.

"Kembalikan itu punyaku"

"Kamu mau kemana hah!! Mau kabur kamu!"

"Aku gak akan kabur, kalo kamu gak percaya kamu saja yang bawa motornya" Suaraku agak meninggi karena kesal.

"Sudah dek, duluan aja pulang" Arya menyuruhku untuk pulang duluan.

"Ayo ikut mobil pa" Di tarik lengan Arya memasuki mobil yang Nella bawa.

Aku langsung pergi meninggalkan mereka. Sengaja ku lewati gang sempit, agar mobil Nella tidak dapat mengikutiku.

Apa yang barusan terjadi, kenapa aku bisa sebodoh ini..

Wajah dan bajuku terasa lengket..

Mandi es jeruk!

Benar-benar memalukan...

******