"Seperti kakakmu yang berusaha menjauh, kita harus melakukan hal yang sama," Aruna menengadahkan wajahnya menatap Hendra, "aku harap istriku paham maksudku."
Aruna menganggukkan kepalanya, membiarkan tubuhnya di bawa pergi hendra menuju kamar mereka.
Pintu dibuka dan perempuan yang berhasil melintasi pintu kamar lalu kini duduk di atas ranjang atas bantuan suaminya menatap pria yang memasuki ruangan lain.
Si mata coklat ini berusaha untuk meraih alas kakinya, dan ternyata untuk sekedar merunduk demi mengais ujung kakinya saja dia tak mampu melakukannya.
Secara mengejutkan seseorang yang keluar dari ruangan sebelah sembari membawa beberapa helai baju ganti perempuan, menekuk kakinya dan menelusuri pangkal tumitnya.
"Biasakan meminta tolong," Hendra protes, pandangannya naik menatap perempuan yang mengandung bayinya. Lelaki bermata biru itu membebaskan kaki sang perempuan dari bungkusan flat shoes.