"Kita akan tidur di kamarmu," Lelaki yang mabuk oleh hasratnya merenggangkan himpitan selepas mendengar kan rayuan isterinya. Meluruskan tubuhnya, dan tersenyum santai pada seseorang yang tanpa sengaja melihat kegilaannya.
Isyarat yang dihantarkan istrinya akan gambaran ranjang, membuat lelaki tersebut bergetar hebat. Menjerat pergelangan dan menarik perempuan yang tersengal-sengal pada langkahnya, "Jalan biasa saja kena— 'ah," Mahendra sudah membopong tubuh mungil tersebut dengan senyum lebar seraya menggigit bibir bawahnya sendiri. Memencet kode pintu dengan gerakan lihai.
Bahkan tatkala pintu terbuka, Aruna belum diizinkan turun dari dekapan. Lelaki tersebut benar-benar menuju kamar seperti imajinasinya dan wajah tak bersemangat dari perempuan dalam dekapannya sangat kentara, akan tetapi Mahendra tak peduli. Membaringkan istrinya di ranjang, lalu membantunya melepas sepatu dengan suka cita.