Aruna menghidupkan kembali televisi di hadapannya, berita dengan judul 'Peresmian Dream City, Kehadiran Tunangan CEO Djoyo Makmur Grup mencuri perhatian'
Dalam narasi yang panjang terdengar beberapa kalimat menyebutkan kata 'si cantik' pencurian perhatian pada pemotongan pita, ternyata tunangan Mahendra Djoyodiningrat.
Mata Aruna kian merah dan perempuan ini menangis.
Herry di rundung khawatir, mengintipnya diam-diam dari kejauhan. Terlihat nonanya berlari ke kamar meninggalkan televisi yang masih menyala.
Ajudan ini akhirnya berani menampakkan diri, dia kembali meraih remote dan memadamkan sumber masalah. Wajah cerah sekretaris Nana yang melambaikan tangan mengikuti cara tuannya yaitu Mahendra dalam menyapa wartawan memang demikian menjemukan.
Herry mengacak rambutnya, tak tahu harus bagaimana.
.
.
Satu jam telah berlalu, tak ada tanda-tanda nonanya akan keluar dari kamar.
.
.