Tak lama keluar lelaki kisaran umur 50 tahunan agaknya ia terkejut dengan kedatangan kami. ia berbicara dengan gadis yang sampai saat itu anton lupa menanyakan namanya, bapak tua itu berbicara dalam bahasa daerah yang tak ku mengerti lalu mempersilahkan Anton masuk.
hanya ada satu lampu bukan dari aliran listrik hanya lampu teplok kecil yang akan dipadamkan ketika semuanya hendak tidur.
Anton diberi segelas air hangat dan sup dari ubi kayu .
Dari keremangan cahaya lampu barulah anton tahu gadis yang sedari tadi bersamanya cantik dan berlesung pipi.
Namanya sinta sejak kecil ia dan keluarganya tinggal dihutan bukan tanpa sebab mereka memilih hutan yang tak berpenghuni menjadi tempat tinggal mereka. dahulu ketika sinta masih berumur 10 tahunan keluarganya diusir dari desa tempat ia lahir dulu karena kematian seorang ibu yang hendak melahirkan. pasalnya ibu sinta seorang dukun beranak dikampungnya yang membantu persalinan karena belum ada bidan dan rumah sakit jauh banyak orang lebih memilih ibu sinta untuk membantu persalinan. saat itu ibu sinta kedatangan pasien yang sudah memprihatinkan dan ibu sinta sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu namun naas bayi nya tak dapat diselamatkan karena ketubannya kering. orang tua bayi tersebut tidak terima babkan memprovokasi warga desa. keluarga sinta diusir bahkan rumah nya sempat dibakar warga.