.
.
.
" Zoe!! ".
Gadis itu menoleh ke arah siapa yang memanggilnya.
" Ah , hay Sam ".
" Perkemahan? ".
" Tidak buruk bukan untuk mengadakan perkemahan ? ".
Sam tersenyum mendengar jawabannya.
" Aku sebenarnya tidak tertarik untuk melakukan kegiatan yang seperti ini, but you know if im not comming ? ".
" Kau tidak akan mendapatkan nilai yang sempurna selama seminggu penuh ". Tebak nya.
" Yea you right, aku benci kata kata itu ". Jawab Sam sambil tertawa kecil .
" Sampai bertemu di perkemahan Zoe ".
Zoe melambaikan tangan nya lalu pergi menuju kelas.
.
.
.
.
.
" Jace ! ". Alex memanggilnya
" What? ".
" Sedang apa kau ? ".
" Membaca? memangnya ada apa? ".
" Seorang Vampire dengan kutu buku , kau sedang berlatih untuk terlihat pintar ? ".
" Lelucon macam apa itu ha? ". Alex berusaha mengelak
" Really Jace? berlatih untuk menjauhi manusia saja kau belum bisa melakukannya ".
Jace menghela nafasnya.
" Kau bercanda? jangan membuatku kesal ok ? ".
" Ohh , just calm down Jace im sorry ".
Alex pergi meninggalkannya, sementara Jace menggelengkan
kepalanya lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
" Jangan membuatnya terus kesal kepadamu Alex ".
" Gloria ? ".
" You miss me? ".
Alex segera memeluknya.
" yaa i miss you ".
" Sedang apa kau disini? ".
" Ketua Vampire memerintahku untuk datang karena kudengar penghuni bawah tanah sedang dalam kekacauan ".
" Salah satu dari kalangan kita mengganggu mereka, jadi aku yang akan menanganinya ".
" Itu bukan masalah besar bukan? ". Alex mencoba meyakinkan
" Aku harap begitu ".
" Welcome home Gloria ".
" Dad ! ".
" Aku merindukanmu ".
" Begitupun denganku, dan lihatlah dirimu , kau begitu sangat berbeda sejak bergabung dengan kalangan Red Queen ".
" Aku sudah melewati usia yang jauh Dad, tentu saja aku akan
berubah ".
" Dimana Jace? aku ingin menemuinya ".
" Dia berada di atas ". Jawab Alex
Gloria segera menemuinya dan menemukan Jace yang sedang membaca beberapa buku di mejanya.
" Hey Vampire baru, bagaimana kabarmu ? ".
" Hey? Gloria is that you !? ".
Jace segera beranjak dari duduknya, lalu memeluknya dengan erat.
" Kau kemana saja? aku merindukanmu ".
" Aku sibuk menjalankan misi, dan aku berkesempatan datang kemari walau hanya sebentar ".
" Apa ada masalah? ".
" Aku harap bukan masalah besar, jadi aku bisa menyisihkan waktuku bersama kalian ".
" Bagaimana denganmu? rasa manusia lezat bukan ?". Gloria menggodanya.
" Ahh kumohon jangan menggodaku, kau tidak tau bagaimana hasratku saat berusaha menahan untuk tidak memangsa manusia bukan? "
" Akan sulit bagimu untuk saat ini, tapi nanti kau akan terbiasa nanti nya".
.
.
.
.
" Zoe bisakah kau membantuku untuk memasang tenda ini ?".
Sahabatnya merasa kesulitan
" Ya tentu ".
Zoe segera membantunya .
" Omong omong berapa lama kita akan berkemah ? ".
" Kalau tidak salah hanya sehari ini saja ".
" Selesai? ". Zoe terlihat puas
" Wow, terimakasih sudah membantuku ".
" Tidak masalah ".
.
.
.
" Mulai hari ini juga aku akan pergi menuju penghuni bawah tanah ".
" Kau mau ikut ? " Tawar Gloria
" Bertemu dengan kawanan Anjing? Sepertinya tidak ".
" Kawanan anjing? ". Gloria terheran dengan pernyataan Jace.
" Iya, karena mereka sekumpulan Anjing yang bodoh, mereka hanya berlari mengikuti ekor mereka dengan berputar ". Jelas Jace
Sementara Gloria hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Jace yang terkadang memang keras kepala.
" Aku pergi ".
" Be carefull , jangan sampai kau terkena air liur mereka yang menjijikan itu ". Jace berpesan sambil melambaikan tangannya.
Jace ke ruang utama untuk mencari Alex tapi Alex tidak berada disana.
" Alex? Where are you ? ".
" Dad dimana Alex? ".
" Hutan". Jawabnya singkat.
" Hutan? Berburu? dengan tidak mengajakku ?".
Sementara Ayahnya hanya menaikan kedua pundaknya pertanda tidak tau.
Lalu Jace segera menyusul Alex menuju hutan.
.
.
.
.
.
" Aku ingin bertemu dengan ketua kalian ".
Gloria berbicara pada salah satu penjaga penghuni bawah tanah.
" Kau Gloria? Masuklah karena dia sudah menunggumu sejak tadi ".
Gloria segera masuk dan mencari seseorang.
Dan ia terhenti di depan pintu merah yang lumayan cukup besar.
Sesosok pria sedang duduk di kursi megah , pria itu terkejut saat
ada seseorang yang datang.
" Gloria? Aku sudah lama menantikan mu ".
Gloria hanya diam dan berdiri tak begitu dekat dengannya.
" Aku terkesan dengan kehadiran kau datang kemari."
" Sudah cukup untuk mengatakan hal yang tidak penting, katakan saja apa yang harus kulakukan untuk selesaikan masalah ini ".
Mendengar jawaban Gloria, membuatnya tertawa cukup keras.
" Kau tau berapa banyak kawanan ku yang mati karena teman teman Vampire mu itu ? ".
" Kau pikir kau bisa menghidupkan kembali mereka? ".
Mata nya mulai berubah menjadi hijau yang menyala nyala , sama hal nya dengan mata Gloria yang berubah menjadi warna merah darah.
" Tapi aku tau sesuatu yang bisa selesaikan masalah ini ".
Pria itu langsung menghampiri Gloria.
Menatap nya dengan lekat , lalu mengelus pipinya.
Gloria segera menepis tangannya lalu menampar pipi itu.
Smirk di wajahnya terpampang jelas dan ujung bibirnya sedikit mengeluarkan darah.
Percayalah emosi dari Werewolf benar benar sangat luar biasa.
Gloria melarikan diri.
.
.
.
.
.
Jace menyusul Alex kedalam hutan pinus, tapi tiba tiba seorang gadis mengalihkan perhatian nya.
Dia bersembunyi di balik pohon untuk melihat siapa gadis itu.
Gadis itu adalah Zoe, kebetulan dia sedang berkeliling untuk sekedar
mencari angin segar.
Jace segera menghampirinya.
Dia berlagak seperti manusia biasa.
" Hey, kau sendirian? Apa yang kau lakukan disini ? ".
" Ahh.. ? Hay, aku hanya sekedar mencari angin segar dan ohh ya kebetulan aku juga sedang berkemah di sekitar sini ".
" Berkemah? Wow sounds like fun ! ".
" Ya begitulah, how about you? ".
" Emmm.. aku sedang ingin menyusul kakak ku, karena ku pikir dia mungkin sedang bermain main di hutan ".
" Bermain? Selera kakak mu bagus juga karena dia lebih memilih untuk bermain di hutan ke timbang ke tempat lain ".
" Yaa.. Kau tau, bahwa kakak ku pecinta alam so.. ".
" Ohh.. begitu ".
.
.
.
.
.