" Tok..Tok..Tok...Jeongyeon-ah wake up..kau bisa terlambat" suara Seungyeon unnie terdengar begitu nyaring.
Jeongyeon membuka kedua matanya, berusaha untuk bangun dari tidurnya. Ia menggeliatkan badannya dan menguap lebar. Dilihatnya jam dinding berbentuk owl yang menempel di dinding sebelah kanannya. Sudah pukul 07.20 pagi. Dia harus segera bergegas bangun dan membereskan diri. Sebelum masuk ke kamar mandi, ia menatap tumpukan baju yang ada di atas meja belajarnya. Ia berusaha untuk menjernihkan pikiran dan mengingat-ingat alasan tumpukan baju tersebut. Dan...
" Aishh!JINJJA!!" ia segera masuk kedalam kamar mandi dan bergegas mengambil sikat gigi dan pasta gigi, ia pun menyikat giginya. " aku tidak ada waktu, tidak ada waktu, aku harus bergegas, ya ampun ini sudah jam 7 lewat" serunya sambil bergegas menyikat dan karena tidak sabaran ia pun keluar sambil merapikan tumpukan bajunya yang sangat berantakan. Ia mulai memasukkan bajunya satu persatu dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya digunakan untuk menyikat giginya. Ia pun kembali mengingat-ingat kejadian kemarin malam.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Flashback
" aku rasa ini cukup cantik untuk digunakan di acara malam penyambutan siswa, wah bolehkah aku meminjam baju ini, ini benar-benar sangat cantik," ujar momo sambil memandangi dirinya di depan kaca.
" ambillah kalau kau mau, jeongyeon tidak begitu menginginkannya, ia tidak suka sesuatu yang kekanakkan" ujar seungyeon unnie menatap jeongyeon dengan usil.
" wah, JINJA YO?? Jeongyeon-ah apakah kau yakin, ini benar-benar sangat cantik, aku rasa kau akan rugi jika tidak memakainya" ujar momo dengan bergaya imut.
Jeongyeon menatapnya " hei, bisakah kau berhenti bertindak seperti itu, itu sangat menyebalkan, ambillah apa yang mau kau ambil," ujarnya lalu menyalakan laptopnya, ia membuka site JYP Nation School sekali lagi. " aku tidak menyangka, akan tiba saatnya untuk berada disana," senyumnya. Mina yang sedari tadi terdiam pun menghampirinya.
" unnie, kau pasti sudah sangat tidak sabar kan, aku tidak menyangka akan secepat ini, apa kita bisa melaluinya?" ujar mina lembut.
" kenapa tidak unnie, kita akan selalu bersama-sama, kita hanya dipisahkan oleh satu tingkat saja, kau tidak perlu cemas" ujar dahyun yang sekarang sudah berdandan ala koboi.
" hei, itu topi kesukaan ku, kembalikan," ujar jeongyeon tertawa. Dahyun benar-benar sangat lucu dengan topi itu dikepalanya. Ia pun menarikan tarian gashina dengan sangat kaku. Mereka semua tertawa melihat penampilan dahyun.
" sebentar-sebentar lihat aku seperti princess kan" ujar momo mengibas-ngibaskan rambutnya. Ia berdandan ala-ala vintage dengan rambut betty boop dan bibirnya yang merah mentereng.
" itu bukan princess unnie, tapi seperti penyihir" ujar dahyun. Dan momo pun mengejar dahyun sayangnya ia terjatuh dan terpeleset sendiri. Mereka semua tertawa terbahak-bahak melihat tingkah momo.
" Jeongyeon-ah, cepat ini sudah jam berapa, ya ampun anak ini" ujar Seungyeon sambil terus menatap jam nya.
Sudah jam 08.45. Berkali-kali Seungyeon mengetukkan sepatunya.
" aku datang, aku datang....maafkan aku, ayo kita berangkat" ujar jeongyeon dengan kedua tangannya yang penuh dengan barang bawaan. Disisi kanannya terdapat kopernya yang berwarna ungu tua, dan disisi kirinya ia memegang ranselnya yang berwarna hitam bercampur ungu. Seungyeon menatapnya dengan pandangan kaget.
" wae unnie ? kacha.."jeongyeon berjalan namun dihentikan oleh seungyeon.
" sebentar, apa kau sudah melihat dirimu dicermin? Katakan padaku, kau tidak menyikat gigi di kamar mu lagi kan?" ujar seungyeon penuh selidik.
Jeongyeon terpaku, ia berusaha berbohong.
" annie...aku tidak seperti itu, sudahlah ayo kita berangkat" namun seungyeon unnie masih tetap mencegahnya.
" Yah!!! Apa kau bahkan menyisir rambutmu?" jeongyeon mengganguk. " kojimal..(menarik pasta gigi yang menempel pada rambut jeongyeon) ini apa? Kau berbohongkan? Sudah berapa kali aku katakan,, jeongyeon!yah! Yoo Jeongyeon!!!" teriak seungyeon yang kemudian hanya diberikan salam kissbye dari jeongyeon.
" unnie, mianhaee..." teriak jeongyeon sambil terus berlari ke arah mobil hitam yang sudah terparkir di luar. Ia pun segera masuk ke dalam dan mendapati momo serta mina sudah berada didalam.
" jeongyeon kenapa kau lama sekali? Ini sudah jam berapa?" ujar momo menyeruput americano coffeenya.
" ini semua juga karena ulah kalian, apa kalian tidak ingat telah membuat kamar ku berantakan, aku bahkan harus kembali mengepak ulang semua barang ku" ucap jeongyeon tidak mau kalah. Lalu pintu supir depan terbuka dan seungyeon unnie memberikan sesuatu sambil memukul kepala jeongyeon.
" wae unnie.. kenapa kau memukul aku.." ucap jeongyeon cemberut.
" Yah! Handphonemu tertinggal, lagipula kapan kau akan berhenti dari kebiasaan mu itu, ingat di asrama nanti kau tidak bisa bertingkah seperti itu, arrasseo?" ucap seungyeon unnie sambil marah.
" nde arraseo,,"
" tapi apa kalian hanya berangkat bertiga, dahyun dimana?" tanya seungyeon sambil menyalakan mesin mobil.
" tadi pagi dia memberitahu ku, bahwa dia sudah berangkat bersama jaebum oppa, jadi ku rasa kita harus berangkat sekarang" ujar mina dengan suaranya yang sangat pelan.
" baiklah mari kita berangkat sekarang, jangan lupa pakai sabuk pengaman kalian" ujar seungyeon unnie yang dibalas dengan " nde" oleh mereka bertiga. Mobil hitam itu pun melaju menuju JYP Nation School.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Mobil terus melaju di jalanan dengan kecepatan yang normal semua yang berada di dalam mobil terlihat menikmati perjalanan tersebut. Tak lama kemudian mobil milik seungyeon pun sampai di halaman parkiran JYP Nation School. Gedungnya sangat besar dan terdapat 3 bagian gedung. Yang pertama adalah gedung untung anak Tingkat Atas yang terletak di tengah gedung, yang kedua adalah Gedung Tingkat Menengah yang berada di depan Gedung, yang terakhir adalah Gedung Tingkat Bawah yang letaknya paling belakang. Seungyeon segera memarkir di sebelah sisi kanan gedung Tingkat Menengah.
" hei, ingat yah, tahun ini tahun yang begitu penting kalian benar-benar sangat beruntung bisa ikut dalam program ini, dan jeongyeon jangan samakan asrama ini dengan asrama apgujeong mengerti?" ujar seungyeon dengan nada galak.
" wah aku baru kali ini melihat unnie begitu menyeramkan," ujar mina.
" hehehe,,ini hanya untuk khusus jeongyeon, mina kau ada tingkat menengah kan? Kau juga hati-hati jaga dirimu baik-baik, dan momo,,,"
" nde.. wae unnie?" mata momo terlihat kebingungan.
" rapikan kamarmu, dan jangan makan di atas tempat tidur,, oke hati-hati kalian semua, dan yah sampaikan salam ku pada Jaebum, oke" ucap seungyeon.
" nde, unnie pulanglah dengan berhati-hati, aku akan menelepon mu setelah membereskan kamar" jawab jeongyeon.
Mereka pun melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan untuk seungyeon. Jeongyeon pun menatap gedung JYP tersebut. Akhirnya sampai juga aku disini. Setelah selama ini hanya mengikuti program melalui online, aku sampai juga di kampusnya.
" jeongyeon, kacha,," ujar momo membuyarkan lamunan jeongyeon.
Mereka bertiga melangkah masuk. Tahun ini memang tahun yang terasa sangat spesial untuk mereka bertiga, setelah melalui serangkaian program pembelajaran secara online selama satu tahun mereka akhirnya mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam kampus yang menjadi idaman semua orang. Kampus JYP Nation School adalah salah satu tujuan pembelajaran yang paling banyak diincar oleh seluruh kalangan muda dunia, hal ini dikarenakan banyaknya para alumni yang berhasil sukses di segala bidang. Belum lagi kampus ini hanya ada dua di dunia yaitu Switzerland/Selandia Baru dan Korea. Ada banyak jutaan orang yang rela mengantri untuk mendaftar ke Kampus ini. Mereka yang terdaftar pun terbagi menjadi dua bagian yaitu siswa fisik dan siswa maya. Mereka yang menjadi siswa maya adalah siswa yang menerima pembelajaran melalui dunia maya/internet. Mereka adalah siswa yang sudah di saring lebih dari jutaan orang di seluruh dunia, kuotanya berkisar 800 siswa yang tersebar di semua negara. Sedangkan untuk siswa fisik adalah siswa yang di saring dari siswa maya, biasanya siswa tersebut merupakan siswa yang berhasil meraih rank tertinggi untuk siswa maya. Kuotanya hanya berkisar 200 siswa. Jeongyeon, merupakan salah satu diantara siswa fisik tersebut, ia berhasil meraih rank tertinggi dan perfect score tahun ini dalam report class di jajaran siswa maya. Sehingga tahun ini jeongyeon akan menempati Gedung Tingkat Atas. Sedangkan momo dan mina akan menempati Gedung Tingkat menengah karena mereka hanya mendapatkan Excellent score pada reportnya.
" bukankah ini benar-benar sangat keren? Wah aku masih bermimpi bagaimana aku bisa disini" ucap momo menengadah memandang gedung tersebut.
" ini benar-benar sangat keren, ohh sepertinya aku sangat gugup" ujar mina.
" gwaechana, kita akan baik-baik saja, aku rasa kita harus mencari bagian informasi, kalian sudah memegang card idnya kan, ayo kita ke sana" ujar jeongyeon sambil mengiring momo dan mina. Mereka berjalan ke arah sisi kanan gedung, dan sesampainya disana antrian sudah cukup panjang, mereka berbaris secara rapi.
" kalian ikuti barisan ku, disini..." jeongyeon memberi komando
" unnie..." ujar sebuah suara
" ah, dahyun-ah..." momo memeluk dahyun.
" kalian apa baru datang? Aku sudah menunggu kalian dari tadi" ujar dahyun sumringah. Tahun ini adalah kesempatan emas untuk dahyun, karena mendapatkan kesempatan untuk masuk dalam Kelas Tingkat Bawah, hal ini dikarenakan umurnya yang masih sangat muda, serta pengalamannya yang masih kurang.
" yah kami juga baru sampai, apa ini tempat daftar ulangnya? " tanya jeongyeon masih sambil mengamati antrian.
" kita tidak perlu mengantri unnie, oppa sudah meregistrasi id kita, ayo ikut aku, oppa sudah menunggu" ajak dahyun.
" wah jinja?? Jaebum oppa memang dapat diandalkan, jeongyeon, mina..kacchaa" seru momo sumringah yang dibalas anggukan mina dan jeongyeon.
Mereka berempat pun berjalan menaiki tangga yang berada di sebelah ruang informasi. Dengan arahan dari dahyun mereka sampai di sebuah ruangan yang sudah terdapat beberapa orang didalamnya. Saat jeongyeon melangkah masuk ke dalam ruangan itu tiba-tiba matanya ditutup oleh seseorang, karena terkejut, jeongyeon pun berteriak dan membantingnya.
" yah!!! Ah.. yugyeom ah...ah mian mian...lagian buat apa kau melakukan itu sih," ujar jeongyeon kaget setelah mengetahui siapa yang dibantingnya.
" ah, noona,,,kau benar-benar sangat kejam, ini sakit sekali..." yugyeom terlihat kesakitan ia memegangi punggungnya.
" yugyeom ah, apa kau baik-baik saja, sini biar aku periksa" ujar mina yang khawatir melihat sepupunya tersebut.
" tapi, apa yang sedang kau lakukan disini?" ujar momo kebingungan.
" dia berhasil mendapatkan Golden card, tapi sayangnya dia menukarnya dengan Silver card" ujar jaebum yang sedari tadi menatap mereka.
" Golden card? Kau mendapatkannya juga?" ujar jeongyeon tidak percaya.
" tentu saja, aku memang terlihat luarbiasa mempesona bukan, noona aku ini jauh lebih pintar dari mu" jawab yugyeom dengan percaya diri. Jeongyeon yang kesal pun memukul kepalanya.
" kau ini, aku bahkan tidak menyangka kau bisa lolos dalam tahap seleksinya," jawab jeongyeon. Yugyeom hanya tertawa saja, ia selalu senang menggoda jeongyeon.
" sudah-sudahlah, kalian harus segera ke audiotarium, bagi yang sudah registrasi harus segera berkumpul, ayo ikuti aku," ujar jaebum sambil membawakan tasnya dahyun.
" oppa biar aku saja, aku kan bukan anak kecil lagi, aku berhasil masuk ke sini juga kan" gerutu dahyun.
" annie, apa kau mau eomma memarahiku lagi seperti kemarin, biar aku saja yang bawah, gedung mu jauh dibelakang," ujar jaebum terus berjalan.
" tapi, jaebum oppa, aku tidak melihat mark oppa, apa masih rapat?" tanya mina sambil mencari-cari sosok kakak pertamanya.
" mark hyung berada di auditorium, ia harus mempersiapkan beberapa hal kau akan bertemu dia disana," jawab jaebum
" apa sekarang mark oppa menjadi siswa yang aktif? Apa dia sudah memutuskan untuk berubah?" tanya jeongyeon sambil memperhatikan sekitar.
" entahlah, mungkin mark hyung seperti itu, karena oppa rasa tahun ini akan cukup berat, jeongyeon kau mendapatkan Golden card? Apa itu benar?" tanya jaebum masih terus berjalan.
" nde oppa, aku mendapatkannya, wae?" kini jeongyeon penasaran dengan perubahan suara jaebum.
" kau harus mempertimbangkan dengan baik sebelum menggunakannya, arraseo..." jawab jaebum singkat dan berjalan lebih cepat, dan jeongyeon hanya terdiam mendengar penjelasan jaebum.
Ada apa dengan jaebum oppa pikirnya dalam hati
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
" baiklah semuanya, mohon perhatian kalian, tolong diharapkan berbaris sesuai dengan tingkatannya, yang Kelas A berada di tengah, Kelas B berada di sebelah kanan, dan Kelas C berada di sebelah kiri" ujar mark dengan cepat melalui pengeras suara.
" mark oppa jika sedang tegas terlihat sangat tampan, sayangnya jika dia sudah diam, terlihat seperti kau berbicara dengan tembok" ujar momo tanpa sadar. Mina yang berdiri di sebelahnya menatapnya.
" maafkan mark oppa jika dia terlalu pendiam tapi kami memang seperti itu" jawab mina singkat dan pelan.
" gwaenchana mina yah...aku tetap menyukai mark oppa meskipun dia seperti itu, momo kau harus minta maaf pada mina" ujar jeongyeon, momo hanya mengangguk.
" mina, mianhae aku tidak bermaksud seperti itu.." ujar momo. Mina hanya mengangguk mengerti.
Lalu mereka semua berbaris menurut perintah dari Jaebum yang kini sudah mengambil alih.
" Baiklah, buat kalian para siswa yang baru datang tahun ini, aku mengucapkan selamat datang di JYP Nation School. Aku sebagai Ketua Murid, Im Jaebum, berharap kalian akan dapat melewati masa sekolah dengan lancar dan aman, meskipun kalian di pisahkan dengan 3 tingkatan, tapi peraturan kelas tetap berlaku berdasarkan rank report tahunan kalian, untuk kelas tingkat bawah kalian harus mengikuti sistem pembelajaran selama tiga tahun dan tergantung bagaimana kalian akan berkembang, dalam setahun jika kalian dapat meraih rank tinggi kalian akan naik ke tingkat menengah. Untuk tingkat menengah kalian harus bekerja keras juga agar dalam setahun dapat naik tingkat ke tingkat Atas. Dan untuk Tingkat Atas, kalian harus mencapai kualifikasi yang cukup untuk dinyatakan lulus, dan kalian harus pastikan menyelesaikannya dalam kurun waktu dua tahun dari sekarang. Jika tidak kalian akan dikembalikan ke tingkat bawah dan mengulang kelas kembali. Aku rasa jika kalian...." perkataan Jaebum terhenti karena mendengar suara yang cukup keras dari arah pintu masuk auditorium.
Semua siswa langsung melihat ke belakang. Jeongyeon, Momo,Mina, dan Dahyun yang memang berada di barisan paling belakang terdiam.
" unnie, suara apa itu" ujar dahyun penasaran.
" aku tidak tahu, aku berharap itu bukan zombie, tapi keadaan ini persis dengan film zombie at school yang kemarin aku tonton," seru momo ketakutan, kini ia memeluk jeongyeon erat.
" hei, kita kan tidak sedang syuting film, kau terlalu banyak berkhayal momo." Seru jeongyeon dan momo hanya menatapnya dengan takut.
BRAK...!!!
" OOH.." suara mina terkejut,kini ia pun ikut memeluk jeongyeon yang berada di sebelah kirinya.
BRAK..!!!
" ada apa sih..." ujar yugyeom dari barisan paling pinggir.
Ia menatap ke arah mark yang terlihat tegang. Jaebum bahkan terdiam dan tidak berani melanjutkan sambutannya.
BRAKK..!!! dan Pintu Auditorium pun terbuka.