>>> Laura POV <<<
Selesai berdansa yang diselingi oleh canda tawa akhirnya aku dan Dimas memutuskan untuk memulai makan malam kami yang sudah sangat terlambat.
"Mau aku panaskan?" Tanya Dimas karena hidangan yang berada di atas meja kami sudah dingin.
"Tidak perlu, ini masih tetap enak di makan walaupun sedikit dingin."
"Syukurlah, kalau begitu aku tidak perlu repot-repot."
Aku hanya bisa tertawa mendengar tanggapan Dimas yang sangat lega karena aku masih mau menyantap hidangan yang telah dingin.
"Kamu memasak semua ini sendiri?" Tanya ku yang tentu tidak percaya karena aku tahu batas kemampuan memasak Dimas.
"Tentu saja!" Jawabnya dengan penuh percaya diri.
"Sungguh?" Aku nyaris memekik karena terkejut.
"Tentu saja aku beli." Lanjut Dimas secara tiba-tiba menjadikannya sebagai sebuah lelucon.
Aku hanya bisa tertawa mendengarnya.
Setelah menyantap makan malam kami akhirnya pesta buatan Dimas selesai.
