...Laura POV...
Dimas membuat hidupku menjadi seimbang, kegelapan yang selama ini menemaniku pelan-pelan tersingkir karena kehadirannya yang seperti melompat dari kegelapan membawa lentera menghampiriku.
Aku jatuh cinta padanya, sejak dulu hingga kini aku masih mencintainya.
Jika tahu akan berakhir manis seperti ini maka aku tidak menyesal melewati semua rasa sakit yang pernah dia berikan kepadaku...
Perlahan-lahan aku menjadi buta, aku akan menutup mata dan melupakan segalanya yang menyakitkan yang selama ini mengikat kami berdua.
"Apa dingin?" Tanya Dimas sambil mempererat pelukannya, kami hanya tidur dalam tenda tanpa alas apapun, tanpa bantal dan juga selimut tapi tempat ini adalah tempat yang paling nyaman ketika aku menghabiskan waktu dengannya.
Bagaimana caranya mendeskripsikan perasaan ini?
Aku mencintainya sepenuh hatiku...
Aku sudah tidak bisa tertolong lagi, perasan ku untuknya tidak bisa berhenti meskipun ia pernah menyuapiku dengan jutaan rasa sakit.