Laura memasuki kamar mandi dan senyuman di wajahnya langsung sirna. Dimas seperti obat penenang yang membuatnya berhenti merasakan rasa sakit tapi efeknya hanya sementara, pada kenyataanya rasa sakit itu teruslah kembali.
"Aku bisa melewati semua ini..." Ucap Laura pada dirinya sendiri sambil menatap pantulan wajahnya pada cermin tapi Laura segera kembali menundukkan kepalanya. Ia tidak mampu berlama-lama melihat dirinya yang sedang berusaha terlihat kuat padahal ia yang paling tahu kalau ia sedang berada di ujung jurang rasa sakit.
Rasa sakit yang entah kapan akan hilang karena itu semua seperti rantai yang tidak pernah bisa ia lepaskan.